Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 3, 19:05
Saat malam mulai turun ke Kingdom, Climb akhirnya kembali ke istana.Meskipun lukanya sudah sembuh seperti sedia kala, tubuhnya masih lelah. Bukan hanya karena pertarungan, dia
harus melakukan mediasi beberapa kali untuk menangani akibat setelahnya dan itu memakan waktu. Alasan itu
bisa berhasil pada akhirnya adalah bukan karena Climb adalah bodyguard Renner, tapi karena ketakutan dengan
Eight Finger dan tetap pasif. Apa yang menjadi masalah signifikan adalah tanggung jawab.
Yang bertanggung jawab akan menjadi contoh dan akan dibunuh oleh Eight Finger - itu bukanlah hal
mengkhawatirkan tanpa alasan. Ada kemungkinan yang tinggi hal itu bisa terjadi. Itulah kenapa dia
memerintahkan prajurit untuk mengirimkan dokumen yang mengandung situasi yang sebenarnya kepada Renner. Dia lalu menerima izin untuk menulis namanya dan nama dari tuannya yang menjadi tanggung jawab.
Meskipun jelas sekali memiliki kerugian, setidaknya ada dua keuntungan.
Satu yang jelas; itu akan menaikkan reputasi Renner.
Mereka adalah organisasi yang mengotori Kingdom. Dan bukan hanya itu, dia juga membuka orang-orang yang
melakukan tindakan kotor sambil terlibat dalam perdagangan budak. Bahkan lebih baik, bagi Renner yang tidak
keluar dari istana, fakta bahwa dia mengirimkan bodyguard miliknya ke depan akan meningkatkan penilaian
terhadapnya.
Selanjutnya adalah Sebas dan kenyataan bahwa mereka bisa melindungi gadis yang dia lindungi. Jika mereka
menjadi pihak yang bertanggung jawab, mereka bisa menyembunyikan gadis itu karena dia ingin mencoba
untuk tidak terlalu mencolok. Dan ketika itu sudah dilakukan, akan sulit bagi mereka untuk menjadi target
utama dari Eight Finger.
Aku tidak bisa membantu banyak ketika kita menyerang jadi setidaknya aku melakukan setidaknya hal ini...
Brain berkata bahwa dia akan mengirimkan berita itu kepada Gazef secara pribadi dan bilang kepadanya untuk
tidak mengkhawatirkan hal itu.
Climb yang bengong memikirkan hal semacam itu saat dia mengetuk pintu Renner.
Biasanya, dia bisa masuk begitu saja tanpa harus mengetuk. Tapi dia menolak melakukannya ketika sudah larut,
berpikir bahwa itu adalah hal yang tidak sopan. Setelah sekali itu ketika dia menemui Renner yang hanya
memakai gaun sutra tipis, bahkan tuannya mempersilahkan dia hingga titik itu.
Climb mencium tubuhnya sendiri sebelum bisa menjawab. Meskipun dia sudah mandi, hidungnya terbiasa
dengan bau dan dia tidak percaya diri apakan itu adalah bau darah atau tidak yang telah hilang dari tubuhnya.
Tidak mungkin cara berpakaiannya sudah cukup bagus untuk masuk ke dalam kamar sang putri. Namun, itu
perlu karena dia harus melaporkan kejadian hari ini dengan mulutnya sendiri.
Lebih dari apapun, orang-orang yang ditahan adalah yang terpenting. Untuk sekarang, wanita-wanita itu telah
dipercayakan penempatannya, tapi mereka harus dipindah ke tempat yang aman di masa depan. Dan karena
beberapa dari mereka terluka, mereka akan dikirimkan ke seseorang seperti seorang priest yang bisa
menggunakan magic healing.
Renner-sama yang baik hatinya pasti akan mengulurkan tangan untuk membantu penduduk yang menderita.
Itu membuatnya terluka karena menyebabkan semua ini untuk tuannya. Jika saja dia sudah sedikit lebih kuat... dia akhirnya tidak tahu diri dan berharap untuk hal semacam itu. Meskipun itu semua berkat Renner sehingga
dia bisa melayani tuan yang luar biasa itu, sehingga dia bisa hidup seperti ini.
...Huh ? Tidak ada jawaban.. ya kan ?
Dia tidak mendengar jawaban yang memberikannya izin untuk masuk.
Tidak ada penjaga malam di depan pintu dan menurut waktunya, Renner seharusnya belum tidur. Atau apakah
dia hanya jatuh tertidur tanpa memberitahu orang yang melakukan tugas malam ?
Climb mengetuk pintu lagi.
Kali ini, dia mendengar suara samar dari dalam memberinya izin masuk. Climb merasa lega dan masuk ke
dalam. Apa yang harus dia lakukan pertama telah diputskan.
"Saya minta maaf sudah larut."
Dia membungkukkan kepala dalam-dalam.
"Aku khawatir!"
Kemarahan adalah bukti di dalam suara Renner. Mengagetkan. Tuan Climb jarang sekali marah. Meskipun dia
diejek, di depan Climb, dia tidak menunjukkan tanda-tanda apapun yang seperti marah. Itulah kenapa dia
mengerti jika Renner khawatir dari lubuk hatinya yang paling dalam.
Dia merasa seakan sesuatu yang hangat akan mengalir dari matanya. Dia menahan itu dan membungkukkan
kepalanya dan meminta maaf dengan tulus lagi dan lagi.
"Aku benar-benar khawatir! Aku kira mungkin Eight Finger sudah menyerang duluan dan telah melakukan
sesuatu kepada Climb dan.. jadi apa yang terjadi, sebenarnya ? Aku menerima laporan singkat tapi bisakah
kamu menjelaskan dalam detil kepadaku ?"
Ketika Climb akan mulai berbicara sambil berdiri, Renner menawarkan kepadanya sebuah kursi seperti biasa.
Sekarang setelah dia duduk, teh hitam dari 'Warm Bottle' diseduhkan ke dalam cangkir teh yang ada di
depannya. Sebuah uap samar naik ke udara.
Dia berterima kasih dan minum seteguk teh yang berada pada suhu yang optimal.
Climb mengatakan semua yang dia lewati. Dia berkata bahwa dia mengandalkan kekuatan Renner dan ada
beberapa orang yang ingin dia bantu.
"Jadi bagaimana menurutmu ketika kamu melihat mereka ?"
Ketika ceritanya kurang lebih sudah berakhir, pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh Renner kelihatannya
aneh. Tapi selama yang dia bertanya, Climb harus menjawab.
"Saya merasa kasihan kepada mereka. Saya kira jika saya lebih kuat, saya bisa menyelamatkan orang-orang itu
sebelum mereka jatuh menderita."
"Jadi begitu.. Climb berpikir mereka kasihan."
"Ya."
"Ternyata begitu. Climb itu baik."
"Renner-sama, jika wanita-wanita itu membutuhkan penjaga maka saya siap pergi kapanpun."
"Aku akan mengandalkanmu jika hal itu datang. Terlebih penting lagi, aku harus bilang padamu sebelumnya.
Besok, atau dua hari lagi setidaknya, kita akan menyerang fasilitas yang ada di perkamen yang dibawah oleh
Lakyus. Karena serangan di rumah bordil, aku memperkirakan jika mereka akan semakin waspada dengan
semakin banyak berlalunya waktu."
"Saya minta maaf! Itu karena saya bertindak sendiri!"
"Tidak bukan itu, jangan khawatir tentang itu. Namun, aku bisa membuat keputusan berkatmu. Disamping itu,
apa yang Climb lakukan adalah hal yang dijunjung tinggi. Kamu berhasil menangkap Succulent, seorang
anggota Six Arms, dan pemimpin dari kelompok perdagangan budak, Cocco Doll. Ini seharusnyasudah lebih
dari cukup untuk menggoyang lawan kita di akarnya. Itulah kenapa aku ingin memberikan serangan tambahan
kepada musuh kita."
Renner memukul udara, sebuah pukulan manis tanpa kekuatan ataupun kecepatan.
"Kita akan memukul mereka lagi sebelum mereka mencuri informasi dari ibukota!"
"Saya mengerti! Saya akan beristirahat dan mengumpulkan tenaga untuk hari esok!"
"Tolong. Anggap hari esok sebagai hari yang ganas."
Climb meninggalkan kamar. Dia kelihatannya sedikit tercium bau darah.
"Pasti sulit bagimu, Climb. Sekarang kalau begitu..."
Renner meminum sisa teh hitam yang telah menjadi hangat dan berdiri dari tempat duduknya. Dia menuju ke
lonceng tangan. Itu adalah item magic yang ketika digoyangkan, yang ada di kamar sebelah yang tersambung
juga akan bergoyang. Dia membayangkan wajah dari pelayan yang sedang berjaga di ruangan sebelah.
Untungnya, itu adalah giliran gadis itu hari ini, berpikir demikian, Renner tersenyum dingin.
"Sial, wajah mana yang bagus disini ?"
Renner berdiri di depan cermin dan meregangkan wajahnya ke atas dan ke bawah sambil memegang pipinya
dengan kedua tangan. Meskipun seorang manusia sepertinya melakukan hal semacam itu, wajahnya pasti sulit
berubah. Apa yang dia lakukan adalah suatu persetujuan.
Renner melepaskan tangannya dan tersenyum.
"Tidak. Ini adalah untuk ketika aku berperan sebagai seorang putri.."
Kali ini Renner mencoba menyeringai lalu tersenyum lain lagi. Satu persatu dan akhirnya, dia mengeluarkan
senyum yang bersih.
"Aku rasa yang ini adalah yang terbaik."
Setelah bertekad bahwa dia telah menyelesaikan persiapannya, Renner membunyikan loncengnya. Segera setelahnya, seorang pelayan mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar.
"Aku punya permintaan. Bisakah kamu mempersiapkan air panas ?"
"Saya mengerti, Renner-sama."
Renner tersenyum kepada pelayan yang sedang membungkukkan kepalanya.
"Apakah ada sesuatu yang terjadi ? Anda kelihatannya sedang berada di dalam mood yang bagus. Anda terlihat
seperti ada hal menggembirakan yang terjadi kepada anda."
Renner dengan gembira tersenyum lagi saat dia memastikan bahwa mangsa telah mengambil umpan.
"Yeah! ini benar-benar menakjubkan! Climb melakukan hal yang menakjubkan!"
Dia berbicara seperti seorang gadis muda; sangat cocok dengan putri bodoh yang mengeluarkan informasi yang
berharga.
"Selamat, yang mulia."
Meskipun pelayan itu dengan lihainya menyembunyikan rasa permusuhan dia kepada Climb, dia akhirnya
menunjukkan perasaan yang tak bisa dia sembunyikan. Reaksi itu membuat sebuah kekacauan di hati Renner.
-Akan kubunuh dia.
-Akan kubunuh pelayan ini juga.
-Akan kubunuh siapapun yang menganggap remeh Climbku.
Tetapi ekspresi Renner tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tahu hal yang sebenarnya. Karena Renner
saat ini adalah putri yang bersih; tipe yang jelas dengan keburukan orang lain dan yang memaafkan kekurang
ajaran pelayannya, kenaifan semacam itu - putri yang bodoh.
"Menakjubkan! Benar-benar menakjubkan! Climb mengalahkan beberapa orang-orang yang benar-benar jahat
dan membebaskan semua orang yang telah ditangkap. Sekarang mereka seharusnya.. um, dia bilang bahwa dia
meninggalkan mereka di kantor penjaga. Sekarang kita bisa menghukum para bangsawan yang membantu
orang-orang jahat itu!"
"Ternyata begitu. Itu benar-benar luar biasa. Seperti yang kuduga, Climb-san dari Renner-sama memang luar
biasa. Tapi bisakah saya mendengar hal luar biasa yang dia lakukan itu dengan detil ?"
Dasar gadis bodoh, Renner menyebarkan racun kepada si bodoh yang bahkan tidak curiga sedikitpun.
Dia mengendalikan semuanya di telapak tangannya, semuanya untuk mendapatkan objek dari yang dia
inginkan.