"--Aku ingin memberi saran."
"Silahkan katakan pada kami, Momon-san."
"Karena Narberal bisa menggunakan mantra yang mirip dengan [Alarm], bisakah kita berpencar sementara setelah mencapai tujuan?"
Semuanya termasuk Nfirea mengerutkan dahi. Mereka merasa tidak tenang jika petarung terkuat meninggalkan area yang paling berbahaya di tengah-tengah..Nfirea menenangkan diri dan menjawab:
"Tidak apa, tapi tolong jangan lama-lama."
"Tentu saja. Untuk menghindari tersesat di hutan, aku akan meninggalkan jejak tali. Tarik saja jika ada sesuatu yang terjadi."
"Apakah aku harus ikut? Aku harus mengawasi untuk memastikan anda tidak melakukan hal yang aneh-aneh dengan Nabel-chan."
"Mati saja makhluk rendahan (Kutu). Apakah di otakmu itu hanya ada nafsu? Apakah kamu bisa bergerak jika itu hilang?"
"...Cukup Nabel. Lukeluther-san, itu tidak usah. Ninya-san, apakah ada magic yang bisa memberitahukan lokasi kita satu sama lain jika kita terpisah di dalam hutan? Itu akan sangat mempermudah jika memang ada."
"Aku tak pernah mendengar mantra semacam itu. Mantra seperti itu memang sangat menguntungkan."
Setelah mendengar jawaban negatif dari Ninya, Ainz mengangguk. Diantara magic tingkat 6, ada mantra yang bisa memberitahumu letak obyek tertentu. Apakah dia kurang pengetahuan, ataukah YGGDRASIL memiliki mantra yang tidak ada di dunia ini?
Menyingkirkan pertanyaan ini dahulu, Ainz memberi tanda pada Nabel dengan dagunya, memberi tanda padanya untuk bersiap. Nabel menerima perintah dan mengawasi anggota Sword of Darkness dari dekat:
"Momon-san dan Nabel-san akan pergi sebentar; mereka akan mulai mencari tanaman itu ketika mereka kembali."
karena Client telah memutuskan ini, tak ada yang protes. Seluruh anggota Sword of Darkness setuju dan mengangguk.
Setelah mengakhiri pemeriksaan terakhir, Nfirea memberikan isyarat untuk berangkat dengan suara keras. Tanah dimana pohon-pohon ditebang oleh para penduduk telah mengering. Tanah hutan memang mudah untuk dilalui, tapi pemandangan di depan mereka perlahan-lahan berubah menjadi labirin hijau.
Hutan tidak memiliki tanda apapun, seseorang takkan bisa mengetahui arah mana tujuan mereka. Membuat perasaan cemas dan tak berdaya, perasaan tak tenang yang timbul dari tak ada tempat bergantung. Pohon-pohon itu menutup langit menguatkan efek itu dan orang biasa akan ketakutan. Tetapi karena kekuatan mental dari seorang undead, Ainz tidak merasakan ketakutan apapun selain dari emosi manusia miliknya yang masih ada, dengan tenang mengawasi pemandangan besar akan alam dengan kekaguman.
Di YGGDRASIL, Hutan-hutan dan zona alami hanya pemandangan dunia game--pemikiran semacam ini muncul di dalam hatinya.
Ainz, yang bangga akan desain Great Tomb of Nazarick merasa bertentangan; dia tidak sadar bahwa hutam alami bisa sangat menakjubkan.
Aku mengerti mengapa Blue Planet-san sangat senang sekali dengan alam...
Saat dia melihat sekeliling hutan akan tanda-tanda monster, dia menyadari bahwa hutan ini terasa sangat sunyi. Selain dari bunyi burung-burung di kejauhan, Ainz tidak merasakan makhluk hidup apapun.
Dia bisa melihat punggung dari Ranger Lukeluther, yang menggunakan seluruh indranya saat dia maju dengan hati-hati. Lukeluther kelihatannya berpikir bahwa tidak ada makhluk hidup yang bersembunyi di sana.
Sebenarnya, seseorang sedang bersembunyi di belakang kita. Ainz bangga kepada orang yang mengikuti mereka tanpa ketahuan dari belakang.
Kelompok itu-- kecuali Ainz dan Narberal--bergerak dengan sangat tenang di sinari cahaya matahari dengan perasaan yang sangat tegang. Hutan benar-benar keren, tetapi karena tanahnya yang tidak rata dan tekanan psikologi yang menyertai, kelompok itu sudah berkeringat banyak. Mereka akhirnya tiba di tempat terbuka dengan lebar lima puluh meter.
"Ini akan menjadi markas kita. Ayo kita pilih tanaman dengan tempat ini sebagai pusatnya."
Saat mendengar perkataan Nfirea yang terlihat meletakkan tasnya, yang lain mengikuti tanpa mengendurkan sikap waspada, bersiap terhadap keadaan darurat apapun saat mereka mengawasi sekitar.
Ini bukan lagi dunia manusia.
"Ayo bergerak seperti yang direncanakan."
Setelah menyetujui Nfirea, Ainz mengikat sebuah tali di pohon terdekat dan masuk ke hutan sambil meninggalkan jejak tali di belakangnya. Tali itu tipis dan kuat, tidak akan putus dengan mudah karena gesekan dengan tanah. Ainz dan Nabel melakukan sebisa mungkin untuk bergerak pada garis lurus di dalam hutan.
Biasanya, tidak mungkin seseorang bisa bergerak lurus menembus hutan karena jalanmu akan terhalangi oleh pohon. Tapi dengan tali sebagai petunjuk, kedua orang yang tidak berpengalaman pada navigasi dalam hutan itu mampu bergerak lurus. Punggung mereka ditutupi oleh pepohonan, jadi tak ada bahaya diawasi. Seseorang yang bisa mendeteksi siapapun yang sedang mengikuti mereka, berada di dekat sana, jadi tidak perlu khawatir.
"Tempat ini kayaknya boleh juga."
"Ya."
"Ayo kita bicarakan bagaimana menaikkan ketenaranku."
"..Bolehkah saya bertanya apa rencana anda? Mencari banyak tanaman obat yang mereka cari?"
Ainz diam-diam melihat ke Narberal dan menggelengkan kepala:
"Aku bermaksud untuk melawan Virtuous King of the Forest."
Ainz lalu menjelaskan kepada Narberal yang sedang bingung:
"Tujuan kita adalah menunjukkan kekuatan dengan cara yang sederhana dan jelas."
"...Bukankah kita telah menunjukkan pada mereka saat bertarung melawan ogre?"
"...Kamu benar, tapi monster seperti goblin dan ogre tidaklah cukup. Jika mereka bercerita tentang tindakanku yang luar biasa di kota nanti, mereka akan berkata bahwa aku telah mengalahkan Virtuous King of the Forest yang berada pada level yang jauh berbeda, daripada hanya sekedar membelah ogre menjadi dua untuk menaikkan ketenaran. Itulah kenapa kita harus menunjukkan performa yang bagus."
"Ternyata begitu! Seperti yang kuduga dari Ainz-sama! Sebuah rencana yang sempurna! Tapi bagaimana kita akan menemukan Virtuous King of the Forest itu?"
"Aku sudah merencanakan itu."
Narberal ingin bertanya lebih jauh, tapi dipotong oleh suara pihak ketiga:
"Ya--- itulah kenapa aku disini."