Clementine kembali ke markas kuil rahasianya di bawah kuburan E-Rantel. Dia jelas-jelas terlihat sangat marah.
Langkahnya terburu-buru, alisnya mengerut dan mulutnya melengkung. Tubuhnya yang bagus menjadi jelek tak karuan.
Sifatnya mungkin lebih buruk dari itu.
Kajit bergumam dalam hatinya, memerintahkan zombi-zombi yang baru diciptakannya ke area penampungan undead.
"Oh~? Zombi-zombi baru? Itu sudah lebih dari 150, Mutiara kematian memang istimewa."
Dengan menggunakan mantra pembuatan undead tingkat 3 [Create Undead], jumlah undead yang bisa dikontrol tergantung dari kemampuan dari Magic Casternya. Semakin kuat undead, semakin kecil jumlah yang bisa dikontrol. Tapi untuk undead kelas bawah seperti zombi, Kajit yang luar biasa ahli dalam pengendalian undead bisa memerintahkan mereka lebih dari seratus. Sedangkan mengapa Kajit bisa melakukan ini, itu semua berkat item yang dia miliki -- Mutiara kematian.
"Masalahnya adalah kamu terlalu senang bermain-main."
"Maaf~"
Clementine yang membungkuk tidak ada tanda penyesalan di wajahnya.
"Tapi~ mereka yang mati dengan mudah bukanlah salahku~ Mereka bahkan tidak bisa menerimanya lebih dari itu"
"...Caramu menghajar mereka, siapapun juga bisa mati dengan mudah..."
"Para petualang tidak mati dengan mudah~"
"Mereka hanyalah manusia biasa..Mereka akan mati karena mereka bukan petualang.. Clementine, apakah mengatakan hal yang sudah jelas terlihat untuk membuang waktu adalah salah satu hobimu?"
"Baiklah, baiklah~ Maaf~ Aku takkan melakukannya lagi, maafkan aku!"
Kajit mengeluarkan bunyi klik dengan lidahnya:
"Aku tidak percaya padamu, untuk sekarang hentikan penculikan."
--
"Ya~"
Responnya yang biasa membuat Kajit mengerutkan dahi. Tapi karena mengatakan apapun lagi tak ada gunanya, dia berhenti menasehatinya. Dia menunjukkan perasaan tidak senangnya yang kuat dengan kernyitan dahi, yang mana diabaikan seperti biasa.
"Tapi~ Aku bosan~ Ngomong-ngomong, kemana dia pergi?"
"Dia belum kembali?"
"Belum, aku pulang dengan tangan kosong lagi~ sekarang adalah peluang yang bagus, bagiamana kalau menculik neneknya~?"
"Jangan terburu-buru. Jangan meremehkan si nenek, dia bisa menggunakan mantra tingkat 3 dan terkenal di kota ini. Akan jadi masalah jika kita menganggapnya enteng."
"Eh~ Tapi~"
Kajit merogoh jubahnya dan mengambil permata hitam:
"..Clementine, untuk merubah kota ini menjadi dunia kematian, aku telah menghabiskan bertahun-tahun membuat persiapan. Aku tidak ingin permainan konyolmu membuat rencanaku berantakan. Jika kamu terus-terusan membuat masalah... Aku akan membunuhmu, mengerti?"
"..Itu disebut dengan Spiral of Death, ya khan?"
"Benar sekali, ritual yang dilakukan oleh tuan kita."
Di tempat di mana undead berkumpul, sangat mungkin membuat undead yang lebih kuat. Jika undead yang kuat berkumpul, mungkin saja untuk membuat undead yang bahkan lebih kuat. Ritual magic yang mengeksploitasi properti yang seperti spiral, yang tanpa henti membiarkan kita membuat undead yang bahkan lebih kuat dan mampu menghancurkan seluruh kota, dikenal dengan [Spiral of Death] (Spiral kematian).
Di masa lalu, ritual jahat ini mengubah sebuah kota menjadi dunia dimana undead berkeliaran. Tujuan Kajit adalah mengubah E-Rantel menjadi kota undead kedua, mengambil kekuatan kematian di kota ini dan merubah dirinya menjadi undead.
Dia telah bekerja sangat keras dan mempersiapkannya untuk meraih tujuan ini; dia tidak akan membiarkan wanita yang muncul di hadapannya beberapa hari yang lalu untuk membuat rencananya keluar dari jalan.
"Kamu mengerti?"
Kajit tahu maksud dari pipi Clementine yang menggembung dan merasakan ekspresi kejinya. Dalam sekejap, nafsu membunuh Clementine meledak seperti hembusan angin. Dia memperpendek jarak, menyerang dengan kecepatan yang menakjubkan. Pedang pendeknya yang tajam bersinar saat akan menusuk tenggorokan Kajit..
Senjata yang digunakan oleh Clementine adalah senjata penusuk yang dikenal dengan Stiletto. Senjata penusuk terbatas pada cara mereka menyerang dan susah untuk dipegang. Tapi Clementine menyukai senjata tipe seperti ini, jadi dia melatih ototnya, memilih perlengkapannya dan belajar tekniknya. Seluruh persiapan ini untuk membunuh targetnya dalam satu kali serangan.
Setelah mengembangkan skill ini, Clementine selamat dari pertempuran tak terhitung jumlahnya melawan manusia dan monster, dan mencapai titik dimana akan sulit untuk dihindari oleh orang biasa.
Innate Talent clementine sangat potensial, jadi wajar jika dia bisa mencapai titik seperti itu setelah menghabiskan kebanyakan hidupnya mempelajari skill ini.
Tapi targetnya kali ini bukan orang yang hanya bisa menggertak pula.
Harga diri Zuranon, Kajit dari dua belas murid takkan mati hanya karena itu.
--Ujung yang tak bisa dihindari dari belati tajam itu ditahan oleh dinding putih yang muncul dari tanah. Itu adalah cakar yang terbuat dari tulang belulang manusia yang tak terhitung jumlahnya, cakar dari kadal.
Cakar itu bergerak dan membuat retak tanah di sekitarnya. Obyek yang besar ini kelihatannya dikendalikan oleh kemauan Kajit.
Dia merasakan kehadiran dari undead yang kuat di kakinya. Merasa sangat puas, Kajit menatap Clementine dengan tajam:
"Serangan yang tidak berarti. Bahaya yang bisa kamu timbulkan adalah cukup mengalihkan konsentrasiku agar kehilangan kendali terhadap undead untuk sesaat."
"Eh~ Maaf tentang itu~ tapi aku tidak menggunakan kekuatan penuhku. Kamu harus menggunakan seluruh kekuatanmu untuk menahan serangan itu ya khan?"
"Jangan mengatakan omong kosong Clementine. Kamu bukan seseorang yang akan menahan diri."
"Wah~ kamu tahu apa yang kupikirkan? Yeah, jika kamu tidak menahannya, bahumu akan tertusuk. Tapi aku tidak berencana membunuhmu~ Jujur."
Melihat wanita di depannya tersenyum, Kajit mengerutkan dahi.
"Dan aku masih bisa mengalahkan makhluk itu~ Mungkin dia memiliki peluang melawan Magic Caster, tapi sebagai warrior aku seharusnya lebih dari cukup, ya khan? Hanya saja aku tidak mahir dengan senjata tumpul~"
"...Kamu mungkin kuat melawan makhluk hidup dengan teknik satu kali bunuh milikmu, tapi bagaimana kamu menghadapi undead yang tidak memiliki titik vital? Apakah kamu pikir ini adalah kartu as ku?"
"Hmmmm~...Kamu benar~"
Clementine menatap lorong disana, kelihatannya dia merasakan undead yang dikendalikan oleh Kajit sedang menunggu di dalam.
"Aku bisa menghadapi beberapa dari mereka... Tapi dalam keadaan seperti ini akan berubah menjadi perang stamina dan aku mungkin akan kalah~ Maaf Kajit-chan."
Clementine menggerakkan senjata yang dia pegang di punggung tangannya ke bawah jubah miliknya dan bumi berhenti bergetar.
"Tapi~ seperti yang kuduga dari pengendalian undead yang diperkuat~ itu benar-benar menakjubkan!"
Clementine berputar dan menjauh setelah mengatakan itu:
"Oh ya. aku takkan menyentuh nenek itu sampai akhir. Aku takkan menusuk orang lagi, itu seharusnya boleh, ya kan?"
"...Ya."
Kajit takkan pernah mengendurkan kekuatan di tangannya sebelum Clementine pergi. Meskipun wujudnya sudah hilang dari pintu keluar kuil bahwa tanah.
"Wanita gila."
Dengan kalimat ini, Kajit menyelesaikan percakapan mereka. Dia memang tidak memiliki celah, tapi tidak pada Clementine.
"Kekuatan yang menakjubkan... tidak, karena kekuatannya yang menakjubkanlah yang membuat sifatnya sangat kacau"
Clementine memang kuat, bahkan diantara dua belas anggota peringkat tertinggi dari organisasi rahasia, hanya tiga yang bisa mengalahkannya. Sayang sekali, Kajit tidak terhitung diantara mereka. meskipun jika dia menggunakan item khusus, dia hanya akan memiliki peluang sebesar 30% untuk menang.
"Mantan Black Scripture yang memiliki kedudukan kesembilan, huh... seorang psikopat dengan kekuatan seorang pahlawan yang tidak boleh dianggap remeh."