"Joon, pulang bareng, yuk!" ajak Gilang, pada sahabatnya itu. Gilang menemui Joon yang kini berada di tempat parkir khusus sepeda.
Joon yang menuntun sepedanya, langsung menoleh ke belakang.
"Enggak bisa, Lang. Terus sepedaku ditaruh mana? Ini sepeda mahal kata papa. Kalau ilang, kepalaku dipenggal oleh ayah," ucap Joon hiperbolis. Ia yang pernah mengalami kepalanya benar-benar dipenggal tapi masih hidup, jadi sering menggunakan lelucon itu.
"Ya ... padahal aku ingin mentraktirku lagi pulang dari sini, Joon." Gilang berucap dengan wajah tertunduk.
"Kau dapat voucher makan gratis lagi, Gilang?" sahut Joon yang matanya langsung berbinar ketika mendengar makanan gratis. "Yang kemarin itu uenak banget, sumpah, Lang."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者