Mike pun tertawa kecil sebelum melanggarkan pelukan. "Ha ha ha, oke. Maaf, maaf. Aku hanya terlalu senang," katanya sambil mengusap pipi. Bagian itu basah, hidung Mike merah. Ace tak bisa menilai itu hanyalah akting. "Aku ... hm, boleh tidak bicara denganmu sebentar?" tanyanya. "Temanmu ajak tidak masalah. Aku tak bermaksud mencelakaimu, ya?" Tatapannya tulus sekali.
Chai menunjukkan kupon di tangannya. Wajahnya asem, mungkin sudah ingin minum frappe.
"Umm, boleh. Tapi aku mau tukarkan kuponnya dulu," kata Ace. "Kami sudah kehausan, Om. Latihan paginya keras sekali."
"Oh ... oke. Silahkan," kata Mike sambil tersenyum. "Maaf aku menghentikanmu di jalan begini."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者