selesai belanja kami singgah di rumahku sebentar untuk mengambil beberapa pakaian. pakde dan bude aku pergi ya....
J, minggu depan pakde dan bude dak ada di rumah selama 3 bulan ke depan. jadi ini, kunci cadangan jangan lupa kamu pegang ya. makasih bude. bude kirim salam buat keluarga di sana ya? salam manis dan rindu dari J. aku memeluk mereka. kamu lama sekali. dah ayo jalan. kamu besok mulai magang di rumah sakit negeri awankan? ya....aku bareng kamu. dak bisa...
kenapa dak bisa. kamukan di sana juga. memang benar tapi kami berangkatnya barengan dengan yang lain. ya udak kita gabung aja. dokter dan perawat berangkat bersama dengan mobil campur. dil. aku menarik tangannya dil aku jawab sendiri.
di Rs. Negeri Awan kami melaksanakan masa orientasi kami dengan perkenalan lingkungan rumah sakit, pasien dan yang lainnya. satu minggu tlah berjalan. keadaan tidak ada yang membuat tegang hingga, saat aku di tuduh berbuat kasar pada pasien yang memuja-muja rey. dok. suster ini mencubit aku hingga biru. rey menatapku dengan pandangan yang tidak aku inginkan.rey meminta maaf ke si pasien. kenapa denganmu rey. aku tidak bersalah. kenapa kamu yang minta maaf. dia sendiri yang mencubit lengannya hingga berbiru. aku tadi hannya menghentikannya untuk berbuat yang aneh-aneh. tampa mendengarkannya aku marah dan meninggalkan mereka. ros menghampiriku di tangga darurat. dia menepuk-nepuk bahuku. ros mendapatkan panggilan dari kepala perawat. mau dak mau dia meninggalkan aku sendiri. tidak lama sandi menemukan aku. J. kamu kemana saja sih. aku capek nyariin kamu tau. untung tadi ketemu ros. jadi aku taunya dari ros. ni. dia mengulurkan susu kotak padaku. makasih senyumku. san, kamu nanti pulang jam berapa? kenapa! biasa juga kamu pulang bareng rey. kamu tau sendiri aku sering dapat bagian malam. aku lihat-lihat kamu marahnya sama rey bukannya sama si pasien. aku menghela napas. panjang banget. senyum sandi. dahlah aku malas mikirinnya. entar aku jadi makin kesel. kesel atau sakit hati. dah ah. aku menarik lengan sandi untuk kembali bekerja. aku melihat rey yang berjalan ke arah kami. aku berjalan begitu saja melewatinya masih dengan memegang tangan sandi sambil bercanda. kami mendapatkan sms bahwa ada pasien gawat darurat. kami berlari.
selesai bekerja aku menelfon sandi. san...
aku benar-benar tidak bisa J. aku dapat bagian malam lagi hari ini. kamu pulang sama ros aja. ros di jemput pacarnya. ya dak papakan J. Dak mau. kalau gitu aku pakai mobil kamu saja pulang. aku tunggu di pintu luar ya. rey. aku tidak bisa minjamkan kamu mobil. mobilnya mau di pakai sama J pulang. sama sajakan. kami sama-sama mau pulang. rey merebut kuncinya lalu meninggalkan sandi. rey...mereka ini selalu membuat aku berada di tengah-tengah. tin...bunyi klakson. aku melihat ada rey yang mengemudikan mobil sandi. aku sudah tau ini kesal aku dalam hati. aku berjalan ke arah mobil hannya untuk menyembrang. aku putuskan aku naik taxsi saja. sial-sial. kenapa semua taksi penuh. mau dak mau aku naik angkot saja.
sudah tiga hari kami tidak saling menyapa. aku juga tidak bertanggung jawab pada yang kita sebut aja si penggemar. entah kenapa aku ketemu si penggemar di atap gedung. ngapai kamu di sini. pasien di larang kesini karna ini berbahaya? si pasien tertawa. kenapa? kamu takut saya akan bunuh diri di sini. maaf sebaiknya anda kembali ke ruang rawat anda. karna berada di sini sendiri akan jadi berbahaya. aku membantunya untuk menuruni tangga. si penggemar mendorong aku dari tangga dan secara refleks aku menariknya dan kamipun berguling di tangga. sebuah kaki berjalan ke arah kami. aku melihat wajahnya dan dia menolong si penggemar dan membiarkan aku yang tidak bisa berdiri sama sekali. sedangkan sepasien hannya pura-pura pinsan saat melihat rey yang datang. aku tahu kalau rey tau si penggemar hannya pura-pura pinsan. taklama sandi membantu mengeboti lukaku. karna itu aku harus izin sakit dan aku jalan pakai tongkat. itu menguntungkan aku juga. karna aku bisa malas-malasan di rumah. hahahahhahahhhhaaa. kak luis menelfon. halo kak...senyumku. kakak dengar kamu cedera! ada apa kok bisa. cedera ringan saja kak. kakak tidak usah kwatir. kamu ini. liburan natal ini kakak pulang. ya aku tau. jawabku. kamu...hahahahahha.....senyumku. kamu sudah makan? blum kak, sebebtar lagi mau keluar cari makan. sandi mana? dia tugas malam kak. aku tidak mau merepotkan dia. selagi aku masih bisa bergerak kenapa aku ko merepotkan. menar tidak kak. ia. ia. pintu ruangan kak luis di ketuk. masuk. maaf dok. dokter di cari profesor. kak luis memberi isyarat pada suster tersebut untuk keluar. dek. sudah ya. kakak ada urusan. ok, semangat kakak ku sayang. ummmac...adik baik. dah...
aku keluar mencari makan. aku makan popmie di alfamart. dan aku melihat rey yang baru pulang. rey memberhentikan mobilnya. dia menghampiriku. kamu makan popmie lagi. apa kamu ke sini hanya untuk menceramahiku? rey mengambil sesuatu dari dalam mobil lalu berjalan ke arahku meletakkan makanan yang di bawanya. aku hendak pindah tempat duduk. hal itu dihalangi oleh sandi. dia membagikan makanan yang ia bawa pada ku. aku tidak memakannya. ada yang mau kamu katakan padaku? diamnya rey memberitahukanku bahwa tidak ada yang ingin dikatakannya. aku hendak pergi yang entah kenapa rey melontarkan hal yang membuat aku sedih. "Apa kamu tidak bisa untuk tidak buat masalah, apa kamu bodoh?"
siapa juga yang ingin buat masalah, apa di matamu aku terlihat seperti orang bodoh. orang berkata kamu pintar. apa kamu tau itu! tapi di mataku kamu itu orang bodoh yang berhati es. kamu tidak dapat merasakan adanya kehangatan sama sekali. kamu akan merasakan hidup kedinginan tampa adanya kehangatan. kamu paham itu. justru itu aku makin membencimu. aku benci kamu jadi jangan pernah dekati aku dan kita bukan orang yang saling kenal. aku pergi meninggalkannya dengan menangis sepanjang jalan menuju rumah. sedangkan rey hanya terdiam kaku di tempatnya sekarang. hari demi hari kami lakukan di rumahsakit negeri awan telah selesai. kami menjalankan kegiatan kami tampa saling kenal hingga kami lulus kuliah. dimana hari kelulusanku terbalaskan dengan berkumpulnya kembali orangtuaku, kak luis, paman, bibi, sandi dan kedua sahabatku. malam pesta kelulusan kami, sandi mengundang rey untuk bergabung. aku segera menyingkir dari dia. aku mengikuti kak luis. kak, aku kangen digendong kakak. kak luis jongkok lalu berkata. ayo naik adik kakak sayang. sepanjang jalan kak luis menggendongku. kak dulu kakak cuek, pendiam, dingin bahkan tidak mau berbicara denganku. apa yang merubah kakak jadi sekarang? kamu mau tau? ya.
itu karna kehangatan yang kakak dapat dari kamu, dan kedua orang tua kita. tapi akukan selalu buat keributan di depan kamar kakak. aku selalu ngekori kakak kemanapun kakak pergi, aku selalu buat kakak kesal dan apalagi waktu itu aku buat kakak marah besar. kak luis tersenyum. apa kamu tau! dulu memang perbuatan kamu itu buat kakak kesal dan risih. karna itu kakak jadi tau bahwa sikap kamu ke kakak adalah kasih sayang dari kamu. kalau papa dan mama kak?. mereka memberikan kakak pelukan yang hangat sama persis yang di lakukan almarhum oang tua kakak. aku memeluk kak luis dengan erat. kak. kalau dipikir-pikir aku jadi makin sayang sama kakak. aku mencium pipi kak luis. kamu makin berat ya j. kak....aku sudah diet tau. sepanjang jalan kami ketawa. tak jauh dari situ sandi dan rey melihat kami dari atas teras kamar sandi. apa yang kamu lihat rey. ah mereka memang saling mengisi satu sama lain. awal juga aku kira mereka sepasang kekasih. tapi sikap j terhadap kak luis sama dengan sikapnya ke aku, dan kamu. sikap dia ke aku berbeda. siapa bilang. sandi menepuk bahu rey. justru sikap j ke kamu, aku lihat-lihat lebih berbeda dari kak luis dan aku. kamu yang belum menyadarinya. kalau aku menceritakan pertemuan aku dan J itu akan butuh waktu yang panjang. jalan pertemuan aku, rere, ros, kak luis dan kamu intinya berawal dari kecerobohannya mengendarain sepeda. dah turun yuk. ajak sandi. kami kembali berkumpul di taman. menikmati hidangan yang masih ada. waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 semua sudah pada bubar. tinggal rey yang masih tibggal buat bantu beres-beres. sandi pergi kabur, alasan sudah ngantuk berat. rey mulai percakapan. selamat atas kelulusanmu, maaf. tampa menjawab aku hendak menjauh dari dia. J. maaf karna aku tidak mempercayaimu. maaf karna aku pura-pura tidak tau, maaf karna aku bodoh dan dingin, maaf untuk semuanya. rey menundukkan bahunya dalam-dalam dan berkata terimakasih buat semuanya. aku meletakkan piring yang aku bawa dan berjalan untuk memeluknya. kamu tau apa yang di katakan kak luis padaku. obat terbaik di dunia adalah pelukan hangat dari orang-orang yang kita sayang. rey memelukku makin erat. rey....rey....sambil benepuk punggungnya. aku sesak napas. rey melonggarkan pelukannya dan kamipun tertawa sama-sama. hari ini memang hari yang cerah dan bahagia.