"Sesuai janji, ini ponsel kamu."
Benda tipis berwarna hitam kini terpampang nyata di depan mata Reva. Tidak ada gairah yang menggebu, bahkan Reva tidak langsung mengambilnya dari tangan Sean. Alih-alih mengambil, Reva justru menatap lekat wajah Sean.
"Ambil, kenapa kamu diam aja? Bukannya ini yang kamu mau? Khusus malam ini saya berikan, terserah kamu mau ngapain juga. Kalau kamu mau pulang juga boleh, tapi lebih baik fikirin perut kamu sebelum bertindak."
"Di luar apartemen, saya lepas tanggung jawab. Saya udah kasih kamu dua opsi, tapi kamu kekeh mau pertahanin. Ya ga masalah, tapi saya ga bisa jamin semuanya akan mulus, terutama soal Jihan."
Perkataan panjang lebar yang Sean ucapkan terasa gamang di hati Reva. Reva bisa merasakan kalau pria itu tidak teguh pendirian. Boleh saja dia bilang tanggung jawab, tetapi detik berikutnya, ya seperti ini, melepaskan seolah-olah dia sudah melakukan yang terbaik.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者