Enjoy Reading.
***
Zahra mendekati ranjang dengan ragu. Semalaman dia hampir tidak bisa tidur. Bagaimana bisa tidur kalau Jovan malah nyungsep diantara leher dan dadanya.
Setelah menstruasinya yang pertama. Zahra sudah tidak pernah lagi tidur dengan Bapak atau pun kakak lelakinya Zainal.
Makanya begitu dia semalam tidur dengan Jovan yang memeluknya erat. Zahra bukan hanya tegang dan deg-degan. Zahra hanya bisa diam kaku dengan mata terjaga saking geroginya. Hingga entah jam berapa baru akhirnya dia tertidur.
Saat bangun pun Zahra hampir berteriak panik karena ada cowok bertelanjang dada memeluknya. Untung dia segera ingat Jovan sudah menjadi suaminya. Makanya dengan gerakan sepelan mungkin. Zahra melepas pelukan Jovan dan berlari masuk ke kamar mandi. Kebelet pipis sekaligus malu.
Zahra mendekat dan memanggil Jovan dari jarak dua meter.
"Jovannnn, bangunnn, Jovannn."
Jovan mengeliat malas. "Bentar lagi Jav," gumamnya sambil menelungsupkan wajahnya ke bantal.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者