Pria tambun segera berlari ke arah pintu, saat pintu terbuka, kepalanya malah menabrak dada bidang seseorang, "maaf... maaf tuan, aku sedang buru-buru," pria itu segar berlalu dari sana dengan wajah panik.
Nero yang tak mengerti situasi apa yang di alami pria itu pun, tak ingin lanjut berpikir dan melangkah masuk ke dalam ruangan, di belakangnya mengekor yang lain. Melihat wajah Snapp yang begitu frustasi di bawah cahaya lampu redup, Nero mulai berpikir, apa pria tambun lari ketakutan gara-gara pria ini? Memang apa yang sudah di lakukan seorang Snapp.
Meski Nero baru saja datang dan baru beberapa hari tinggal di negri ini, dan baru juga bertemu dengan Snapp, dia merasa memiliki beberapa kesamaan dengan sodara satu ayahnya itu. Mungkin karena di tubuh mereka mengalir darah yang sama. Pria itu pasti akan terlihat jadi orang yang berbeda saat marah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者