Tubuhnya lemas, perlahan dia menjatuhkan diri mendudukkan dirinya di lantai. Dia menatap tangannya yang beberapa detik yang lalu di tepis oleh suaminya. Rasanya penyesalan memenuhi benaknya hingga membuatnya sakit dan sesak. Terlebih lagi perlakuan suaminya yang masih bersikap lembut padanya setelah dia melukai perasaan suaminya.
Mata Ariela terpejam rapat, namun tak membuat air matanya berhenti membasahi pipi. Dia setengah membungkuk dan memukul-mukul dadanya. Mulutnya menganga ingin melepaskan segala rasa di hatinya, namun tak ada sedikitpun suara yang keluar dari sana, mungkin sesakit itu penyesalan yang dia rasakan hingga dia menangis tanpa suara.
Ariela merebahkan tubuhnya di atas kasur, namun wajahnya terlihat gelisah, dia sedang menunggu kepulangan suaminya.
"Aku... pulang...." Suara Riujin, di iringi suara pintu ruang tamu yang terbuka.
"Riujin...." Ariela segera bangkit dari tidurnya dan bergegas menghampiri suaminya.
"Riujin... aku--"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者