"Nona manis, ini nasi gorengnya sudah siap." Ujar pemilik kedai memotong pembicaraan kedua wanita cantik itu.
"Iya, Pak." Gita berdiri dan memberikan selembar uang dan mengambil sebungkus nasi goreng dari tangan bapak pemilik kedai. "Terimakasih, ya, pak." Ucapnya kemudian.
"Sama-sama nona manis."
"Ariela, aku duluan, ya." Pamit Gita pada Ariela.
"Iya... hati-hati di jalan...."
Gita kembali masuk ke dalam mobilnya.
Ariela menatapi kepergian wanita itu, dan masih membatin, berapa sempurnanya wanita itu, cantik, cerdas dan lemah lembut.
"Ada apa nona? Kenapa melihat nona Gita seperti itu?" Protes bapak pemilik kedai yang sepertinya sudah menjadi langganan Gita. Bahkan pemilik kedai itu tahu nama wa Ita itu.
"Memang, aku melihatnya bagaimana, Pak?" Ariela balik bertanya.
Bapak pemilik kedai menatap Ariela sembari mengecilkan api, "ya... Nona seperti sedih saat menatapnya, kalau boleh tahu, ada apa?"
"Memangnya, kelihatan sekali, ya?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者