"Ini..." wanita paruh baya itu menyerahkan charger bewarna hitam pada Ariela.
Tapi wajah Ariela berubah lesu ketika melihat ujung charger berbentuk bulat, "maaf nyonya, apa tidak ada yang lain?" Tanyanya.
"Tidak ada, aku hanya punya itu."
Ariela menipiskan bibirnya kecewa. Bagaimana bisa dia menghubungi Cika dan meminta bantuan jika begini?
"Tapi chargeran ini tidak bisa mencharger ponsel ku, nyonya," keluh Ariela.
Wanita paruh baya itu diam dan tampak berpikir, kemudian berjalan ke dalam kamarnya.
Ariela tidak tahu apa yang sedang di pikirkan wanita itu. Tak lama kemudian wanita paruh baya itu kembali keluar dengan membawa sesuatu di tangannya.
"Mungkin kau butuh ini untuk menelpon seseorang." Ujarnya sembari menyerahkan ponsel keluaran lama pada Ariela.
"Tapi tidak ada nomer yang ku hafal."
"Ya... coba kau ingat-ingat, nomor teman mu yang kira-kira kau hafal." Wanita paruh baya itu kembali menyodorkan ponselnya pada Ariela.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者