'Matilah aku!' batin Raydan ketika melihat pecahan kristal milik Ralisya di lantai.
Raydan bergegas mengumpulkan pecahan itu. Dia melihat kristal itu dengan seksama. Rasanya, dia mengenal pecahan kristal itu.
'Inikan pemberianku, astaga!' gumam Raydan.
Ya, Raydan ingat. Barang itu adalah pemberian darinya beberapa tahun yang lalu.
'Dia marah karena barang ini ketika aku masuk ke kamarnya,' gumam Raydan.
Raydan tak menyangka, kristal itu akan hancur di tangannya sendiri. Bagaimana jika Ralisya benar-benar marah padanya? Saat itu saja Ralisya sampai menamparnya karena dia memasuki kamarnya sekaligus menyentuh kristal itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者