"Dek berhenti dulu bentar" Ujar aku ketika jarak kita hanya tinggal beberapa kilo meter saja dari rumah.
Meski gadis sudah menolak ku tadi. Nyata nya aku tak bisa melepaskan pandang ku pada nya.
Semakin aku lihat. Semakin aku menyadari bahwa ia dalam keadaan tidak baik baik saja. Yang membuat ku khawatir dan tak bisa untuk tidak perduli.
Rafka yang berjuang sambat keras untuk melawan macet. Dan akhirnya bisa menemukan jalan yang tak penuh dengan kendaraan lagi tentu akan kesal ketika aku menyuruh nya berhenti dengan tiba tiba seperti ini.
Namun meski aku menyadari nya. Ke khawatiran ku terhadap gadis tetap di atas segala nya. Hingga aku membiarkan ia memasang wajah kesal nya.
Meski kesal nyatanya rafka tetap mengikuti perintah ku. Dan setelah mobil ini benar benar berhenti aku pun keluar dan pindah duduk di belakang bersama gadis. Membuat rafka memandang ku dengan kening menggernyait.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者