Karena sorot mata yang tajam itu nampaknya tidak menyukai kedatangan mereka. Berulang kali menatap Harry dengan tatapan yang sangat dingin bahkan ingin sekali menghujani dengan berbagai kebencian yang terlihat sangat jelas di matanya.
Muliawan kemudian menyapa Harry secara langsung untuk pertama kalinya di kediamannya.
"Selamat tiba di kediamanku. Kini bisa aku tahu apa tujuanmu kemari?" tanya Muliawan dengan nada bicara yang sangat dingin bahkan kaku.
Julia spontan merasakan pemanas ruangan yang awalnya sempat bekerja dengan baik, mendadak rusak. Sementara Harry malah membalas sapaan pamannya dengan sangat santai seperti sedang mengobrol biasa.
"Tentu saja berkunjung dan melihat-lihat bagaimana kehidupan paman di Swiss? Jadi tempat ini yang menjadi rumah utama Paman setelah paman kabur dari kediaman Theodore?" ucap Harry tanpa bermaksud untuk memancing amarah siapapun.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者