Rasa pusing dan kelelahan menyelimuti Harry dalam sekejap. Jika mereka terus berbicara soal pamannya, ketidakbenaran pamannya itu terus terungkap. Harry tidak akan bisa menerima hal lain, jika seandainya ada hal lain yang menantinya untuk ia ungkapkan.
Pria itu sudah lupa berapa umurnya?, rutuk Harry dalam hatinya dengan segala kemarahan yang ia tahan.
Harry bersikap tenang bukan karena ia takut pada pamannya atau tidak ingin berbuat masalah dengannya. Namun Harry hanya mencoba untuk berusaha mendapatkan jalan tengah tanpa merugikan siapapun, sekalipun itu adalah lawannya dan juga keluarganya.
Harry kemudian meminta.
"Lanjutkan, paman!"
Daniawan melirik semua orang satu persatu lalu melanjutkan.
"Aku harap kalian tidak akan menyebarkan isu ini pada siapapun karena aku tidak ingin masalah di masalalu bangkit kembali seperti sebuah bom yang akan menghancurkan siapa saja yang dirugikan,"
Daniawan lalu menatap Harry dengan pandangan lurus.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者