Paopao bilang, Mile kini menjadi waiter starbucks di dekat kampus. Dia pernah menguntit sang Daddy pergi, dan Paopao melihat Mile tersenyum kepada pelanggan. Kerjanya cekatan, memang. Tapi Mile tidak tampak bahagia. Mungkin Alpha itu hanya ingin membunuh waktu daripada gelisah setiap hari. Mile pernah jalan-jalan di trotoar sepulang kerja, tanpa tujuan. Lalu kembali ke penjual balon saat mendengar bocah menangis. Dia memberikan dua utas tali warna kuning. Memberikannya. Lalu pergi setelah si bocah tersenyum. "Terima kasih, Uncle!"
"Iya, sama-sama."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者