Di sudut penjara markas Smith, Max masih dalam keadaan tidak sadar. Dia pingsan setelah dihajar Smith yang kesal. Meski dalam kondisi tak sadarkan diri bibirnya selalu menyebut satu nama.
"Patricia... Patricia."
.
.
.
Patricia terbangun dari tidurnya. Dia merasa ada yang memanggil dirinya. Tetapi ketika bangun, tubuhnya terasa hangat karena pelukan seseorang. Patricia melihat Dimitri yang masih tertidur pulas memeluknya. Tubuhnya yang berada di lengan Dimitri merasakan getaran menyenangkan yang menjalar melalui kulitnya.
Air mata tak terasa meleleh di pipinya. Padahal dia ingin melakukan itu dengan sang suami. Tapi apa daya, di sisi lain seorang Yakuza yang kejam memburunya karena dia masih gadis. Di sisi lain ada pria asing yang mendapatkan kegadisannya. Tidak ada jalan yang lebih baik dari ini.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者