webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · 灵异恐怖
分數不夠
284 Chs

ROH YANG MASIH GENTAYANGAN

Perjalanan yang dilakukan oleh Adam dan Bagas kurang lebih selama satu jam. Setelah itu mereka pun tiba di ujung gang kecil rumah Lena. Adam agak sulit untuk memarkirkan motornya tersebut. Akhirnya dia pun memarkirkan motornya, sambil menitip di salah satu orang yang rumahnya berada di pinggir jalan.

Setelah menitipkan motornya, Adam dan Bagas berjalan menuju ke arah rumah Lena, sebuah rumah yang didominasi oleh warna kuning yang sangat cantik. Adam segera mengetuk pintu rumah tersebut seraya memberikan salam.

Tidak berapa lama kemudian, muncullah seorang perempuan tua. Sambil memegang piring berisikan ketan putih, dengan senyumannya yang tampak sangat ramah.

"Assalamualaikum, selamat pagi Nek, maaf saya mengganggu," sapa Adam sambil tersenyum ramah.

"Waalaikumsalam, selamat pagi juga, kalian ini siapa, ya?" tanya Nenek tersebut ingin tahu.

"Maaf Nek, bisa kita mengobrolnya, di dalam saja rasanya lebih sopan?" tanya Adam.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者