webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · 灵异恐怖
分數不夠
284 Chs

PASIEN MELAHIRKAN

Pagi hari ini Puskesmas terlihat sangat ramai sekali tidak seperti biasanya, ada kurang lebih delapan orang yang tampak berkumpul di depan pintu masuk Puskesmas. Levin segera mempercepat langkah kakinya, diikuti oleh Nadine dan Aliza yang tampak tertinggal di belakang.

Maklumlah Levin berpostur tubuh tinggi, sehingga langkah kakinya pun panjang. Berbeda dengan tubuh Nadine dan Aliza yang memiliki postur tubuh mungil. Pada saat tiba di depan Puskesmas, Levin langsung bertanya kepada Pak Tejo yang tampak berdiri pula di depan pintu Puskesmas.

"Selamat pagi, Pak Tejo, ada apa ramai-ramai seperti ini?" tanya Levin ingin tahu.

"Oh, selamat pagi juga Pak Dokter, itu Ibu Endang ingin melahirkan anak pertamanya, tetapi bingung tidak ada yang bisa membantu. Sedangkan pak Dokter Ramdan baru saja berangkat ke kota dengan Hardi, untuk mengambil persediaan obat di rumah sakit pusat," jawab Pak Tejo menjelaskan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者