webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · 灵异恐怖
分數不夠
284 Chs

MEMANDIKAN JENAZAH TRANSGENDER

POV Adam

Sore hari sepulang dari kampus, Adam duduk santai menikmati pisang goreng di teras rumah. Tiba-tiba saja Kakek Sigit yang merupakan pemilik pesantren tempatnya mondok dulu di Jawa Timur, yang merupakan bapak kandung Mamanya yang baru saja datang semalam keluar keluar dari dalam rumah seraya menyapa dirinya.

"Wah, rupanya ada yang sedang menikmati pisang goreng enak, nih!" sapa Kakek Sigit sambil tersenyum, dengan nada suara yang terdengar menggoda, lalu Kakek duduk di kursi dekat samping Adam.

"Iya nih Kek, ayo dicoba, enak banget loh, karena pisangnya sangat manis sekali!" sahut Adam sambil tersenyum.

Lalu Kakek Sigit mengambil sepotong pisang, kemudian langsung memakannya.

"Kau benar Adam, pisang goreng ini enak dan manis, jika ditambah teh hangat pasti akan lebih nikmat lagi."

"Kakek, tahu saja!" jawab Adam sambil tersenyum tipis.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者