"Setelah kamu ujian selesai dan kamu sebentar lagi usiamu dua puluh satu tahun, apa rencanamu Bian? kamu ingin tinggal di sini atau kembali pulang ke Zurich?" tanya Asham sambil melirik ke arah Greg dan Bubu.
Dia mengangkat wajahnya menatap pada tiga pria yang ada di depannya secara bergantian.
Tiba-tiba Bian tersenyum sambil mengusap tengkuk lehernya.
"Aku masih belum tahu Paman. Aku dibesarkan di Indonesia, bagaimana aku bisa tinggal di Zurich? Tapi orang tuaku dimakamkan di sana. Antara Indonesia dan Zurich sama-sama berartinya bagiku, aku tidak bisa memilihnya. Yang pasti, aku akan mengikuti kemana orang yang aku cintai tinggal." Ucap Bian dengan tersenyum.
"Baguslah Bian karena dari semua itu, yang terpenting kamu bisa hidup bahagia dengan orang yang kamu cintai." ucap Asham dengan tersenyum.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者