webnovel

aku melamar jihyo

dari sejak saat itu lah , aku menginap di rumah nya dan tidur di kamarnya sama seperti apa yang dia lakukan sebelumnya

abangnya jihyo ? dia pergi ke luar kota selama beberapa bulan kedepan dia tidak akan bisa pulang sementara itu saat aku menelepon nya dia bilang gini

"halo suho ada apa?"

"aku mau ngomong bang?"

"apaan cepetan ngomong nya"

"jihyo bang.."

"lah napa dia?"

"dia kecelakaan bang maafin gue bang gak bisa jaga jihyo gara gara masa lalu gue jihyo jadi kena ampas nya bang sorry nih"

"iya lu bisa tinggal di rumah gue kan"

"iya bisa "

"tapi jan lu apa apain ade gue , atau ngak lu gue gorok lu"

"iya bang slow"

"udah kan gue mau kerja dulu nih banyak kerjaan"

"iya bang"

tut tut tut telepon berakhir

"suho kamu ngapain disini?" kata jihyo sambil jalan ditangga dan dia hampir jatuh ,aku segera menangkap nya

"hati hati dong kamu kan masih lemes kamu mau apa , biar aku yang bikinin"

"aku mau minum"

"kamu duduk di sini aja" kataku sambil mendudukan di kursi tapi tidak sengaja aku menindih nya

"suho bangun kamu itu berat banget" katanya sambil berusaha untuk menyingkirkan badan ku

"ohh maaf ya"

"iya "

"kamu mau makan apa?"

"apa aja asal kamu yang buat?"

"baiklah aku masakin kamu nasi goreng ya"

"nee boleh "

(15 menit kemudian )

"nasi gorengnya udah jadi?"

"yeay terimakasih sayang" (cup dia mencium ku lagi)

"kamu ini mancing mancing ya"

"apa sih aku gak mancing mancing kok"

"itu tadi apa?"

"iya maaf" cup dia mencium ku lagi

"tuhkan " aku bangun dari tempat duduk dan mendekati nya

"iya maaf" katanya sambil ketawa

"makannya kalo kamu takut jangan mancing mancing"

"iya"

setelah beberapa hari aku di rumah nya , dan akhirnya dia bisa aku tinggalkan karena aku mau tahu juga apa kabar kakakku

saat sampai di rumah ku , kakak ku sedang menonton tv aku melihat ke perut nya itu perutnya makin membesar

"kakak aku pulang?" kataku sambil duduk di samping nya dan menyenderkan kepala ku ke pundaknya

"hey kau sudah pulang bagaimana keadaan jihyo?" katanya sambil merapikan rambut ku

"dia sudah sembuh kak"

"oohh"

"zico mana kak?"

"dia ada di kamar kakak?"

"hah??? maksud nya????"

"haha tenang saja kakak sudah menikah dengan nya kok"

"ohh bikin aku panik aja "

"dia sedang tidur biarkan lah mungkin dia capek"

"iya kali ya kk kok gak ikut zico ke jepang"

"gak kakak gak mau untuk meninggalkan negara kakak"

"kenapa?"

"ini negara kelahiran ku"

"okh aku mau mandi dulu"

"bye" cup aku mencium kakak ku

"ishh kau ini kebiasaan" katanya sambil menggelengkan kepala nya

aku pun mandi , setelah itu aku bersiap mau bawa jihyo ke suatu tempat

"kak? aku pergi dulu ya"

"mau kemana baru juga sampai?"

"mau melamar jihyo" kataku berbisik

"oh okee semoga berhasil" katanya sambil mengacungkan jempol

"iya baik kak " cup aku mencium pipi nya lagi "byee.. kakak ku"

"iya hati hati"

"ehh suho.." kata zico

"kenapa?"

"kenapa lu nyium dia"

"haha kan dia kakak gue "

"iya itu dulu tapi sekarang dia milik gue , iya kan sayang"

"iya sayang" kata kakakku sambil memegang dagu zico

"lah malah pada mesra mesraan "

"hahah udah sana semoga sukses"

"baiklah"

aku pun membawa motor ku dan pergi kerumah jihyo , sesampai nya disana

"sayang?"

"iya ada apa?"

"ayo ikut aku " kataku sambil menarik tangan nya

"iya tapi mau kemana?"

"surprise lah"

"baiklah aku ganti baju dulu"

"udah gak usah kelamaan aku udah gak tahan mau ngucapin ini ke kamu?"

"apa itu?"

"gak kan suprise"

"okee"

(lalu kami pergi ke taman )

"sayang aku mau kamu jadi istri ku"

"a-aku beneran ini aku gak mimpi kan" katanya sambil menampar pipi nya

"eh stop ini kenyataan kamu gak mimpi"

"ah sayang aku mau jadi istri kamu"

tanpa banyak basa basi lagi aku langsung mencium kening nya dan memeluknya