Shoulder to cry on
Gabriel masih terisak di pundak Alice, gadis itu membiarkan pria yang selalu berusaha menutup topeng rapuh dan sedihnya dengan ketegaran itu luapkan kesesakan yang selama ini menghantami.
"Aku tak tahu kalau ia selama ini sangat menderita, karena yang kutahu ia adalah wanita yang mengkhianati cinta ayahku. Kupikir wanita seperti itu tak layak mendapatkan panggilan ibu, aku benar-benar .... "
"Sssshhh ... Gab, tidak akan ada yang menyalahkanmu," sela Alice sembari mengelus kepala Gabriel. Pria itu kini meletakkan kepalanya di dada Alice, isaknya masih terdengar.
"Ayah dan ibumu tak pernah memberitahumu tentang kebenaran ini, sehingga spekulasi yang tercipta di kepalamu berbeda dengan fakta yang terjadi."
"Dan itu bukan salahmu," imbuh Alice.
Kesenyapan sejenak terjadi, baik Alice ataupun Gabriel seperti sedang sibuk dengan pikiran masing-masing.
Douglas mengatakan hal mencengangkan pada Gabriel, sesaat setelah kematian sang Ibu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者