webnovel

chapter 230

Agatha terus memandang Devan, sampai pria itu benar-benar menghilang dari pandangannya. Setelah itu barulah Agatha memberikan susu pada Alika yang terus menangis.

"Kamu pasti haus, Ya. Sayang?" Seraya memberi asupan nutrisi bagi Alika, dia juga mengajak bicara putri kecilnya tersebut.

"Cepat tumbuh besar, Sayang. Jadilah putri yang cantik, yang bisa membanggakan Ibu." Seraya mengelus kepala Alika, Agatha pun berharap besar pada putrinya, semoga kelak Alika akan menjadi seseorang yang dapat membanggakan orang tua serta tanah kelahirannya.

Alika pun tidak lagi menangis, perlahan-lahan dia mulai terlelap kembali. Agatha menyeka sisa-sisa air mata di pipinya. Sungguh, dia tidak pernah bermimpi akan bertemu dengan Devan kembali. Sosok pria yang menjadi cinta pertamanya itu.

Menjalin asmara selama puluhan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi keduanya merajut cinta. Apa lagi, status menjadi pemisah keduanya untuk bisa merangkai masa depan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者