"Vania."
Dengan keadaan basah kuyup, Vania kembali ke rumah lamanya. Apalagi yang bisa ia lakukan. Hatinya sungguh sakit, dan makin di buat sakit dengan kenyataan bahkan ornag tua biologis nya sama sekali tidak peduli dengannya.
"Aku mau istirahat," tutur Vania pelan.
"Besok, kita harus pindah."
Vania tercenung beberapa saat. Ia mengangkat wajah dan melihat mamanya dengan pandangan sayu. Mamanya yang ternyata bukan orang tua biologis nya.
"Kenapa? Biar aku gak bisa ganggu anak kandung mama mengenyam kehidupan bahagia nya?" sindir Vania tanpa ekspresi.
"Mama mohon biarkan Hana menjalani kehidupan dia Vania. Hana senang dan sangat bahagia bersama keluarganya. Mama janji akan perlakukan kamu dengan baik."
Tak ada kalimat yang bisa Vania ucapkan. Ia Bahkan tidak bisa mengekspresikan apa yang saat ini ia rasakan. Bahkan hanya untuk sekedar mengeluarkan raungan. Rasanya seluruh dunia ini berputar hingga membuatnya pusing.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者