Sesampainya Jarwo dan Tania di Rumah Sakit , mereka keluar dari mobil terlebih dahulu lalu mengangkat tubuh Lisa dan membaringkan nya di atas brankar yang sudah di ambil oleh Suster yang kebetulan sedang ada di sana untuk segera membantu Dokter menangani pasien lebih cepat.
Langkah suami istri itu terhenti di depan ruang IGD , menatap pintu yang baru saja tertutup pertanda bahwa anak mereka akan segera berjuang di dalam sana di bantu oleh tim medis.
Kali ini baik Jarwo ataupun Tania , tidak ingin berselisih ataupun bertengkar lagi. yang ada di fikiran mereka saat ini hanya lah putri mereka seorang
Tapi Tania akui , kejadian kali ini adalah salah dirinya. jika bukan karena ke egoisnya yang menginginkan kepergian Putri nya jauh-jauh dari kehidupan mereka , mungkin saat ini kondisi Lisa akan baik-baik saja.
"Mas , aku minta maaf. aku "
"Percuma kau mengatakan kata maaf , jika nanti nya akan kamu ulangi lagi Tania "potong Jarwo lebih dulu sebelum istri nya itu menyelesaikan kalimat nya , dan Tania hanya bisa diam menunduk tak berani membantah kali ini. karena memang ia akui kesalahan nya begitu fatal
"Kamu tau ? , di dalam hidup Lisa selama ini hanya ada penderitaan dalam hidup nya. selain karena penyakit nya , dia tidak dapat mendapatkan kasih sayang mu sebagai seorang Ibu. meski selama ini ia bersikap seolah baik-baik saja di depan kita semua , tapi aku dapat merasakan bahwa ia kesepian Tania. putri kita kesepian , karena kita sebagai keluarga nya tidak memberikan nyao kebahagiaan yang sepatutnya ia dapat kan dari kita berdua"ucap Jarwo menghentikan ucapan nya sejenak untuk bernafas panjang , lalu kembali melanjutkan kata nya.
"Aku tau , putra kita Vero juga mengalami hal yang sama bukan. meski dalam kasus yang berbeda!! Lisa yang lebih cenderung menyembunyikan kesedihannya seorang diri dan bertindak biasa saja di depan kita , justru Vero melakukan sebalik nya. dengan melakukan hal-hal di luar batas yang memang tidak ku sukai , dia sengaja melakukan semua itu hanya untuk mencari perhatian ku. aku tau semua itu Tania , tapi. apa pernah kau merasakan kesedihan Lisa meski itu hanya seperkian detik???"Tania menggeleng sebagai jawaban dan itu membuat Jarwo terta wa hambar menatap istrinya itu miris
"Aku tidak akan menyalahkan mu kali ini , karena semua kejadian ini berawal dari kita berdua. kita sebagai orang tua tidak becus merawat putra-putri kita dengan baik , setiap membuat janji. ada saja kejadian yang membuat kita mengingkari janji kita sendiri , tapi. kali ini aku benar-benar ingin keluarga kita rukun seperti keluarga normal lain nya , untuk itu aku membutuhkan mu Tania. bersediakah kamu memulai semua nya dari awal lagi bersama ku , menjaga , merawat , dan mendidik anak-anak kita dengan baik"Jarwo menoleh ke arah istri nya meminta persetujuan , yang di lirik malah menunduk kan kepala nya. antara yakin dan tak yakin Tania bingung menentukan pilihan nya sendiri
"Mas "ucap Tania mulai mendongak kan kepalanya lagi dan menatap suami nya serius
"Aku hargai usaha mu yang ingin memperbaiki Rumah tangga kita Mas , tapi. aku kini sadar , bahwa aku bukan lah sosok ibu yang baik. untuk itu demi kebaikan semua orang aku minta kamu talak aku sekarang juga"Jarwo langsung menatap tajam Tania
"Tania , jaga ucapan mu. bagaimana kamu bisa berfikiran ingin bercerai dengan ku di saat putri kita sedang berjuang di dalam sana , apa kau sudah gila ??"Tania kembali menunduk kan kepala nya saat mendapatkan bentakan dari Jarwo
"Tapi aku rasa ini adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua Mas , dengan kita bercerai. tidak ada lagi membanding-banding kan satu anak dengan anak lain nya. tidak akan ada lagi yang akan tersakiti hati nya , tidak ada lagi yang akan "
Greep
Ucapan Tania terhenti saat Jarwo tiba-tiba memeluk nya dengan erat
"Tidak Tania , aku tidak mungkin menceraikan mu begitu saja. aku tau kamu bukan lah ibu yang baik , aku pun juga begitu. aku bukan lah seorang Ayah yang baik untuk anak-anak kita , tapi aku tidak bisa menceraikan mu . karena aku masih mencintaimu Tania "tangis Tania tiba-tiba saja keluar sangat deras dan membalas pelukan suaminya itu
"Maaf kan aku Mas , maaf kan aku atas semua kesalahan ku selama ini. aku janji , aku janji akan bersikap adil untuk anak-anak kita . aku juga berjanji padamu untuk menjadi seorang Ibu dan istri yang baik sesuai harapan mu"Jarwo mengangguk menanggapinya
"Aku juga berjanji akan bersikap adil dan menjadi seorang Ayah dan suami yang baik untuk mu dan anak-anak kita , mari kita mulai dari awal lagi ya"Tania mengangguk sebagai jawaban , membuat hati Jarwo senang melihat nya. namun rasa senang itu tak bertahan lama ketika mendengar suara pintu yang terbuka
Dokter yang menangani Lisa tadi tersenyum kepada mereka dan mengucapkan kalimat yang membuat hati mereka begitu lega mendengar nya jika kondisi Lisa baik-baik saja saat ini dan ia akan di pindahkan kembali ke Ruang Rawat nya tadi , tapi Dokter berpesan kepada mereka agar terus memantau Lisa lebih jauh lagi. karena kondisi nya bisa kapan saja menurun jika mereka lalai sedikit saja menjaga nya
Tania dan Jarwo tentu saja menyanggupi permintaan Dokter dengan ramah senyum , dan hal itu membuat hati Dokter nya menghangat karena di perlakukan baik seperti ini.
karena pasal nya , selama ini sepasang suami-istri itu selalu saja bertengkar di manapun. dan hal itu tentu saja menggangu ketenangan banyak orang , tapi mereka tak berani menegur karena tidak ingin berurusan dengan hukum jika ikut terlibat masalah dengan keluarga konglomerat tersebut.
"Kamu ke ruang rawat nya Lisa lebih dulu ya , aku ingin bertemu dengan Dokter Annisa lebih dulu. ingin menanyakan lebih jauh tentang penyakit Lisa sudah sejauh apa sekarang"ucap Jarwo yang mendapat kan tolakan keras dari Tania
"Aku lebih baik ikut dengan mu Mas , aku ini Ibu nya Lisa. jadi aku ingin tau perkembangan tentang kesehatan anak ku juga"Jarwo tersenyum mendengar nya
"Ayo , kita temui Dokter Annisa bersama-sama"Tania mengangguk sebagai jawaban atas ucapan suaminya itu dan mereka pergi berdua menemui Dokter Annisa yang menangani penyakit Lisa selama ini
**********
Sementara itu di sisi lain Vero baru saja mengantarkan Jennie dan Irene sampai di depan gedung Apartemen mereka , niat awal nya Vero ingin singgah sebentar di Apartemen mereka. namun Jennie bersikeras menolak keras dengan alibi butuh istirahat yang cukup. dan Vero tidak bisa memaksa lagi jika Jennie sudah berkata seperti itu. toh.. kata Dokter memang mengatakan bahwa Jennie butuh istirahat yang cukup agar cepat pulih dan bisa beraktivitas kembali
"Dia pria yang baik ya Jen"kata Irene sambil menatap kepergian mobil Vero yang semakin menjauhi gedung Apartemen mereka , yang mana di anggap angin lalu oleh Jennie dan pergi meninggalkan Irene seorang diri di sana.
Dan Irene yang sadar jika Jennie sudah tidak ada di dekat nya lagi hanya bisa menggerutu dalam hati karena ia selalu saja di tinggal sendirian oleh gadis bermata kucing itu