webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · 青春言情
分數不夠
56 Chs

Bab 7

Pagi yang cerah, silau mentari dari balik horden membuat Lea sedikit terganggu, mengucek mata nya kemudian duduk dan melihat ke arah jam di meja nya.

Pukul 09.20 Wib. Lea tampak malas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri

"Sarapan udah siap non" bibik tersenyum ke arah Lea yang menuruni tangga.

"Ia makasih bik" senyum nya kembali.

"Wahh non Lea cantik banget hari ini" bibik tampak kagum pada Lea yang menggunakan celana jeans biru yang longgar di padu dengan kaos putih ketat yang di tutup blazer  berwarna cream, sepatu hiils yang tidak terlalu tinggi dan tas sandang berwarna hitam menambah manis tampilan gadis itu.

"Ahh si bibik bisa aja " Lea senyum dan sedikit malu atas pujian bibik itu.

"Pagi sayang udah siap kerja keras??" Bu rena datang dan duduk di depan gadis itu.

"Udah mi Lea udah siap" jawab gadis itu penuh semangat.

"Mami percaya sama kamu mami juga suka penampilan kamu hari ini" bu rena tersenyum pada gadis nya yang tampak babagia itu.

"Makasih mi" Lea tersenyum sesekali melirik bibik yang juga memperhatikan penampilan nya.

       Hari ini, lea tidak menggunakan motor merah maroon nya, dia lebih memilih menggunakan mobil mewah nya yang sudah lama tidak di gunakan nya, mobil yang di hadiahkan papi nya atas keberhasilan Lea mendapat gelar  di bidang fashion and style.

"Lea berangakat dulu mang" sambil memasuki mobil hitam itu.

"Ok non manis hati-hati ya" si mamang tersenyum pada gadis itu.

      Perjalanan menuju gedung itu terasa sangat menggembirakan, Lea tidak buru-buru dia bersantai sambil mendengarkan music pop kesukaan nya.

     Perjalan tak terasa ketika Lea memasuki lapangan parkir gedung itu, memarkir mobil nya kemudian melangkah ke arah liff gedung itu, sebelum nya dia hanya menggunakan tangga karna tempat kerja nya hanya berada di lantai dua gedung itu.Tapi hari ini lea menaiki liff dan menekan angka sepuluh yang berarti dia akan menuju kantor nya di lantai sepuluh gedung itu.

     Begitu keluar dari liff Lea melihat beberapa meja yang tersusun rapi, bertulis kan sekretaris, administrasi dan decorasi.

Ketika melewati meja itu para pekerja tersenyum ke arah Lea berjalan sambil tersenyum membalas.

"Saya yang akan memegang posisi owner di sini saya baru dalam bidang ini saya harap kerja sama nya" Lea tersenyum ke arah para kariawan yang juga berdiri memandang Lea.

"Selamat datang buk Lea, selamat bergabung" jawab kariawan serentak.

"Trimakasih kalian bisa panggil saya Lea, saya butuh bantuan bagian decorasi jadi saya tunggu di kantor saya lima menit lagi" Lea memulai pekerjaan pagi itu.

"Baik Lea " tiga orang bagian decorasi menjawab Lea.

     Lima menit berlalu dan tiga orang dari bagian decorasi sudah berada di ruangan Lea, pertemuan kali itu di awali Lea dengan penuh harap.

"Slamat pagi"

"Slamat pagi Lea"

"Saya akan sangat membutuhkan bantuan kalian, karna itu saya akan berdiskusi terlebih dahulu pada kalian"

"Baik"j awab salah satu anggota.

"Saya ingin gedung ini di beri nama, karna sejak saya melihat gedung ini tidak ada simbol atau nama yang membuat gedung ini tampak istimewa" Lea memberi saran.

"Baik lah saya akan memanggil beberapa orang untuk memasang nama untuk gedung ini" jawab salah seorang anggota yang bernama Rian.

"Baik lah Rian, saya ingin gedung ini di beri nama LN Style" Lea memeberi arahan

"Baik warna apa yang kamu harapkan??" kemudian Neo bertanya kepada lea.

"Saya ingin merah maroon menjadi warna perusahaan kita ini"

"Baik apa warna gedung ini ingin di ganti juga?" tanya Rian kembali.

"Boleh saya ingin warna putih dan abu-abu di padu untuk nama perusahaan kita yang berwarna merah maroon." lzea menjelaskan.

"Baik " jess menulis semua yang di butuhkan dalam perubahan perusahaan itu.

"Saya juga ingin merombak semua isi gedung ini" Lea memberi arahan lagi.

"Baik apa yang ingin kamu rubah?" Neo bertanya

"Saya ingin kantor saya di lantai sepuluh ini dengan meja secretaris saya di depan pintu dan tiga meja lagi untuk dua foto grafer dan manager costum kemudian bagian decorasi di lantai sembilan gedung ini dengan semua barang-barang yang di gunakan untuk decorasi juga barang yang di butuhkan para anggota lain, lantai delapan di peruntukkan bagi administrasi  dan bagian keuangan yang akan mengatur semua keuangan gedung ini juga bagi para penyewa jasa dari perusahaan kita." jelas Lea kepada tiga anggota decorasi yang mendengar seksama.

"Lalu bagaimana dengan lantai tujuh dan selanjut nya" tanya jess.

"Baik...untuk lantai tujuh kita akan membuat foto studio yang

mengangkat tema pernikahan, segala sesuatu tentang pernikahan akan di buat di lantai ini, lantai enam akan menangkat tema anak saya ingin ada wahana sederhana untuk anak di lantai ini, kemudian di lantai lima kita akan buat tema formal lantai ini bisa di pakai untuk keluarga juga pasangan dan juga anak jadi harus di buat seelegan mungkin, di lantai empat kita akan buat tema alam seperti pantai dan juga gunung " alea berhenti melihat ke tiga orang itu sibuk menulis apa yang di katakan lea.

"Baik lea.."

"Baik ke lantai tiga kita akan menjadikan lantai ini sebagai ruang make up dan ruang costum semua yang berurusan dengan make up harus selesai di lantai ini, lantai dua menjadi tempat bagi para crew foto dan juga para staff costum, dan di lantai satu ini akan menjadi cafe taria gedung ini semua masakan akan di atur di lantai ini" jelas Lea pada bagian decorasi.

"Baik akan sangat banyak dana yang di perlukan untuk ini Lea" Jelas neo pada Lea.

"Dana tidak menjadi masalah, saya ingin semua berjalan dengan baik dan sesuai rencana".

"Baik kalau begitu" Neo setuju begitu juga dengan Rian dan Jess.

"Saya juga ingin penambahan anggota kerja, saya ingin menambah empat anggota decorasi yang akan menempati setiap lantai di mulai lantai tujuh sampai lantai empat, satu foto grafer untuk mengcover fio ketika dia sibuk, lalu penambahan satu bagian administrasi yang akan menangani anggota di lantai dua, penambahan anggota kebersihan sebanyak dua orang agar semua bersih tampa debu, dua bagian ke amanan untuk patroli di semua gedung" jelas Lea pada bagian decorasi.

"Baik semua sudah kami catat" Neo memberi jawaban.

"Saya ingin minggu ini semua sudah selesai dan siap untuk launcing di minggu depan" jelas Lea dengan penuh harap.

"Baik lea akan kami urus secepat mungkin" Rian menjelaskan kepada Lea.

"Baik saya ingin semua rinci pengeluaran di catat dengan baik dan di serahkan kepada sekretaris saya"

"Baik" Neo menjawab.

"Baik hari ini cukup sampai di sini, saya harap semua sudah bisa di mulai esok hari karna kita akan membuat perusahaan lebih maju dan lebih baik" ucap Lea memberi semangat.

"Baik" jawab para anggota decorasi penuh semangat dan mulai melangkah dari ruangan lea.

    Lea yang duduk sendiri di ruang kantor nya melamun memandang lurus keluar jendela sampai ia di kejutkan bunyi handphone nya yang bergetar.

Bitssss ..bittssss...bitsss

"Hallo"

"Hallo lea, kamu apa kabar?" tanya Criss di seberang dengan nada kwatir.

"Ia Criss kabar baik" Lea menjawab singkat pertanyaan Criss.

"Tapi aku gak baik Lea aku harus duduk sendiri, sambil minum jus nanas kesukaan mu" jelas Criss dengan suara sedih.

"Kalau gitu kamu pesan satu jus nenas lagi di tambah ayam goreng pedas" pinta Lea di telepon.

"Ok mungkin hari ini porsi makan ku harus tampah " Criss semakin sedih.

"Santai Criss aku ke sana, lima menit lagi aku pasti ada di sana" Jelas Lea penuh percaya diri.

"Ok kalau kamu gak di sini lima menit aku gak bakalan anggap kamu teman selamanya, menu yang kamu minta aku pesan sekarang" jelas Criss penuh harap Lea akan ada di sana.

"Ia aku turun sekarang" Lea mengakhiri pembicaraan lalu bergegas keluar ruangan kerja nya.

"Seaa makan siang dulu, kerjaan bisa di lanjut nanti"vperintah Lea ke sekretaris nya.

"Ahhh ia buk sebentar lagu saya turun "

"Leaa panggil saya Lea" jelasnya sambil berjalan ke arah liff menuju cafetaria gedung.

      Tiga menit berlalu, Lea memandang Criss yang duduk di tempat biasa mereka pernah duduk dengan dua piring penuh makanan dan dua jus nanas tapi hanya cris yang tampak di sana. Lea tersenyum dari jauh memandangi teman baru nya yang tampak penuh harap lea akan datang.

"Haaaa hauss " Lea segerap menyeruput jus nenas yang sudah di pesan Cris.

"Leaaa " Cris membelalak ke arah Lea yang mulai duduk di depan  nya sambil mencomot ayam goreng yang tampak lezat itu.

"Aku lapar Criss makasih banyak yakk" Lea tetap asik dengan menu yang ada di depan mata nya.

"Lea aku bahagia kamu baik-baik  aja tapi ngapain kamu di sini?" Cris bertanya.

"Kalau aku gak di sini, siapa yang habisin ayam goreng sama jus ini" alea tersenyum pada Cris yang nampak bahagia.

"Ia ia apa kamu ke sini cuma untuk makan lalu pergi?"

"Mmm tidak aku capek kerja jadi aku harus makan yang banyak"

"Kamu kerja dimana? bukan nya kamu udah di pecat?" Cris tampak bigung.

"Ia Aku di pecat jadi aku memilih kerjaan baru" senyum Lea pada Cris yang masih bingung dengan ucapan gadis itu.

"Truss kamu kerja dimana?".

"Di sini mulai minggu depan kantor kamu ada di lantai sepuluh" Lea tertawa.

"Hahahaa kamu bisa aja, jadi bos dong" Criss tertawa melihat Lea yang tampak bahagia.

"Kenapa kamu di sini??" Fio bertanya sinis ke arah Lea yang masih tertawa bahagia dengan Criss.

"Hahaa apa saya harus minta ijin kamu untuk makan di sini?"

"Udah di pecat kok masih berani duduk di cafetaria ini" Sandra yang berdiri di sebelah Fio ikut bicara dan melihat sinis ke Lea yang masih asik mengunyah ayam goreng di piring nya.

"Udah donk Lea kan gak ganggu kalian" jelas Cris ke arah dua orang yang mencoba mengolok olok teman baru nya itu.

"Udah cris ga apa-apa kok" Lea memandang Cris yang tampak marah.

"Sok belain cewk tomboy ini lagi"sandra berkata ketus.

"Ini hari terakhir mu jadi model di sini kan?" Lea bertanya sambil berdiri melihat ke arah sandra yang berdiri di samping Fio.

"Apa urusan nya mau besok mau sampe bulan depan itu jadi urusan saya " jelas Nya pada Lea yang tampak tersenyum.

"Mmm   tidakk itu akan jadi urusan saya karna saya yang akan menentukan siapa dan sampai kapan kamu bisa berdiri di gedung ini" jelas Lea sambil menunjuk ke lantai tempat mereka berpijak.

"Huuu k amu pemilik gedung ini?? hahaha" Fio tertawa mengejek di ikuti Sandra yang juga tertawa sambil menutup mulut nya.

"Kamu ngomong apasih lea " Criss menarik tangan lea hendak membawa nya pergi dari sana.

"Tunggu cris aku belum selesai dengan dua orang sombong ini"

"Tapi lea kamu gak usah ngada-ngada gitu" Cris berbisik ke telinga Lea.

"Seaa " Lea memanggil Sea yang baru memasuki cafetaria.

"Ia lea " sea berlari kecil ke arah Lea yang memanggil nya.

"Bantu saya pastikan kantor Criss pindah ke lantai sepuluh tepat di samping ruangan saya,bkalau foto grafer sombong ini mau berlutut dan minta maaf pindah kan dia ke lantai sepuluh di sebelah meja Cris" jelas Lea ke sea yang masih mendengar dengan seksama.

"Baik Lea " sekretaris itu mengangguk pelan tanda mengerti.

"Aahh  satu lagi ,tolong pastikan model cantik ini tidak datang lagi esok hari ke gedung saya pastikan juga memberi nilai buruk untuk cara kerja nya agar tidak satu agency pun mau bekerja sama dengan dia, nilaii paling buruk!! " tegas Lea pada sea yang mendengar perkataan nya.

"Kamu siapa sampai aku  harus dengar kamu?" Fio sedikit emosi melihat lea.

"Sea tolong jelaskan ke laki-laki ganteng ini siapa saya" pinta Lea.

"Lea adalah pemilik baru gedung ini, semua yang ada di sini sudah di beli dan atas nama Lea, termasuk kamu di dalam nya, karna semua kontrak kamu sudah di beli oleh lea dari pemilik yang lama " jelas Sea kepada mereka yang melongo tanpa bisa berbicara lagi.

" kamu serius??" Cris seolah tak percaya pada apa yang di dengar nya.

"Hahaa  aku tunggu kamu di lantai sepuluh " Lea memukul pundak Cris lalu berjalan meninggalkan mereka sambil tersenyum manis.

"Tunggu " Sandra berteriak ke arah Lea.

"Benar apa yang kamu pikirkan apa yang ku inginkan maka akan ku dapat, orang tua ku akan membeli semua yang aku butuhkan termasuk kamu lalu dapat aku buang. Karna itu harus nya kamu tau sedang berbicara dengan siapa, ada banyak yang akan kamu pertaruhkan ketika kamu coba mengusik ke rendahan hati ku saat meminta maaf" Lea berkata keras sehingga satu cafetaria bisa mendengar dengan jelas ucapan nya.

"Dasar perempuan busuk " teriak Sandra.

"Kamu lah perempuan busuk yang aku bantu menjadi harum, tapi kamu tidak cukup pandai untuk mengucap terimakasih" Lea kembali melanjutkan langkah nya meninggalkan cafetaria itu Juga Sandra yang mulai menagis sesunggukan.

"Dasar perempuan sinting" Fio berkata kasar pada Lea yang meninggakan mereka.

"Tidak lea bukan perempuan sinting , dialah yang salah dalam hal ini harus nya kamu belajar dari pengalaman dengan siapa kamu berurusan" Cris menjelaskan dengan penuh amarah.

"Apa maksud mu??" Fio tampak menarik lengan Cris dengan kasar.

"Harus nya kamu bertanya pada sandra bukan aku, karna jelas dia yang membuat mu masuk ke masalah yang harus nya sudah selesai sejak dulu"

"Kamu ngomong apa sih Cris" Fio mengerutkan dahi karna tidak mengerti.

"Tanya dia, dia yang membuat semua jadi berantakan" Teriak Cris sambil menunjuk sandra yang menangis sambil menutup wajah nya.

"Aku salah maafin aku Fio, aku membawa kamu ke masalah ku" Sandra berkata pelan.

"Dengar kamu salah Fio kamu dalam masalah, Karir mu bisa hancur" Cris berkata tegas lalu melangkah hendak menyusul Lea yang sudah tak terlihat lagi.

     Cris yang beranjak tidak melihat Lea lagi, dia menekan liff menuju lantai sepuluh tapi tidak menemui siapa pun di sana, Ruangan itu kosong karna jam makan siang.