webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · 青春言情
分數不夠
56 Chs

Bab 27

" pagi Fio" sapa Mira.

"Pagi" Fio menjawab singkat ucapan gadis yang baru keluar dari mobilnya.

    Percakapan yang sangat singkat, Mira lebih memilih diam dari pada akan mendapat malu jika obrolannya tidak di tanggapi bagus oleh Fio.

"Heii" Fio menyapa Criss yang sudah duduk di kursi kerjanya.

"Ehh Lea kema sih?" Sea bertanya kepada dua orang laki laki ganteng itu.

"Dia sibuk sekarang" Criss menjawab singkat.

"Udah hampir 2 minggu dia gak masuk kantor,"

"Masih si suasana bulan madu kali" Fio menjawab seolah kesal.

"Haha...bisa jadi" Sea tertawa mendengar ucapan Fio tersebut.

"Lea gak akan sibuk dengan suami nya  aja dan lupa sama kerjaan" Criss mencoba menahan rasa kesalnya.

"Ahhh kamu sok tau, pasti dia lagi manja-manja sama suaminya..haha" Sea kembali tertawa.

"Ahkk kamu gak tau apa-apa jadi jangan asal ngomong. Dia lagi sedih banget sekarang" Criss sedikit berteriak ke Sea yang tampak bigung dengan ucapan laki-laki itu.

    Criss yang kesal mencoba memeriksa beberapa file yang di suruh Lea untuk di ceknya.

"Heii..apa yang terjadi" Fio bertanya ke Criss yang masih tampak murung.

"Bukan apa apa" Criss menjawab singkat.

"Kita sudah kenal 5 tahun lebih Criss aku tau kamu"

"Fio aku lagi sibuk tolong ga usah banyak tanya"

"Ada apa dengan Lea?" Fio bertanya lagi.

" ahkk...kamu memeng selalu begini selalu ingin tau" Criss kesal dan tampak frustasi dengan pertanyaan Fio dan wajah ingin tau nya.

"Kita bicara di luar aja, aku ga mau ada orang lain yang dengar"

"Ok..makan siang kita bahas masalah ini" Fio beranjak dari meja Criss dan menuju lift.

      Di lain tempat,  Lea tampak putus asa dengan  pengobatan yang di terima Bi.

"Sayang kita pulang aja, aku udah ga kuat sama kemoterapi"

" tapi Bi kita harus lakuin itu" Lea coba menjelaskan pentingnya pengobatan itu.

"Sayang aku sehat kok asal kamu di samping ku, aku ga butuh kemoterapi ini aku cuma butuh kamu"

"Tapi Bi...kita .."

"Sudah Lea..aku gak kuat sema semua ini kita pulang ya, aku semakin lemah di sini"

     Lea bigung dengan permintaan Bi, apa yang harus di lakukan nya untuk suaminya itu.

***

" hei kita makam di luar aja yok" Criss mengajak Fio.

" ok ok"

      Mereka beranjak menuju salah satu tempat makan yang tidak jauh dari gedung fasion itu.

"Bimo sakit " Criss berkata singkat sambil mengaduk makanan di piringnya.

"Sakit??"

"Ia..Bimo sakit kanker " raut wajah Criss tampak sedih.

"Itu alasan Lea gak pernah masuk kerja?" Fio bertanya.

"Ia dia gak bisa ninggalin Bimo, kankernya udah stadium akhir, Pasti Lea sedih banget sekarang" Crisss terdengar sedih.

"Rumah sakit mana? Ayok kita jenguk Bimo" ajak Fio.

"Jangan Fio, aku udah janji aku ga bakalan cerita ke siapapun soal ini. Aku takut Lea bakalan marah" Criss berusaha menjelaskan apa yang terjadi.

"Lalu apa rencana mu?"

"Aku bakalan jenguk Bimo, aku mau lihat bagaimana keadaan mereka sekarang."

"Baiklah kalau ada kabar tolong kasih tau aku, aku juga senpat jadi teman dekat lea dan Bimo" Fio serius dengan kata katanya.

     Fio tampak terkejut dan sedih atas hal buruk yang sekarang sedang di alami Lea dan Bimo.

Walaupun hati nya sedih dengan pernikahan mereka tapi hatinya tidak bahagia saat tau hal buruk itu terjadi pada pasangan suami istri baru itu.

"Baiklah kita pulang, tapi jika keadaan mu semakin buruk apapun yang aku katakan kamu gak akan menolaknya" lea berkata tegas pada Bi.

"Ia sayang, aku akan ikut perintah mu. Tapi tolong bawa aku dari neraka ini"

"Ia sabar ya..tunggu aku urus semua lalu kita pulang" Lea mengelus lembut pipi Bi dan berjalan meninggalkan Bi sementara mengurus kepulangan mereka.

   Lea tak sanggup mendengar bujukan Bi untuk pulang, dan akhirnya di ia kan oleh Lea.

Pengurusan kepulangan Bi sedikit rumit, karna banyak nya obat yang harus di bawa pulang untuk mengantisipasi terjadi hal buruk.

    Sesampainya di rumah, Lea membaringkan Bi di kamar, memeluk Bi sampai tertidur.

Hari itu berlalu begitu saja, rasa kwatir dalam diri Lea selalu besar bagaimana tidak bagaimana jika hal buruk terjadi saat mereka di rumah tanpa dokter yang bisa membantu.