webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · 青春言情
分數不夠
56 Chs

Bab 10

Bi yang sudah sampai di rumah sakit langsung menuju meja informasi untuk menanyakan dimana kamar Lea, beberapa saat berlalu Bi sudah di depan pintu kamar Lea.

"Leaa leaa" Bi berusaha membangunkan Lea yang tampak tidur.

"Ehh kenapa kamu yang datang? mana bibik?".

"Aku ketemu tante, jadi tante minta tolong aku anter makanan ini" jelas Bi menjawab pertanyaan Lea.

"Ohh   makasih Bi"

"Sama-sama udah gimana keadaan kamu? " Bi bertanya sambil mengambil posisi duduk di sebelah Lea.

"Udah baikan aku cuma butuh istirahat sama nutrisi" Lea sedikit tertawa.

"Anak orang kaya tapi kekurangan nutrisi" Bi meledek Lea yang masih tampak lemah.

"Hahaha tiga hari aku kerja terus sampe lupa makan, yahh ini lah hadiah nya" Lea mengambil nafas panjang.

"Makanya kerja itu ga usah terlalu di pakasakan,bjangan lupa masih ada badan yang harus di jaga" Bi memberi sedikit nasehat kepada teman kecil nya itu.

"Ia aku tau  cuma karna terlalu capek aku lupa makan"

"Kalau gitu kamu makan dulu biar aku suapin" Bi mengambil bungkusan yang berisi makanan.

      Bi memberikan sendok yang berisi bubur ke mulut lea, sesekali bergantian dengan air hangat yang sudah di siapkan. Selesai dengan bubur Bi ngambil irisan buah dan menyuapkan ke mulut gadis itu.

"Udah Bi aku udah kenyang banget" Lea menolak irisan buah yamg akan di masukkan ke mulut nya.

"Masih banyak nih" Bi seolah memaksa.

"Aku udah kenyang dari pada aku muntah" ucap lea.

"Yaudah" Bi memasukkan buah itu ke mulut nya sendiri.

"Hari senin kamu datang ya ke launching gedung baru" Lea memberi undangan kepada Bi.

"Wahh aku harus bawa hadiah besar? jam berapa?"

"Acara nya malam hari jam 8 lah terserah mau bawa hadiah atau bawa badan".

"Ok ok ngomong-ngomong hadiah, makasih kado ulang tahun nya" Bi mengungkit pemberian Lea yang di titip lewat mami nya.

"Sama sama Bi "

"Kamu marah soal waktu itu" seketika suasana tampak canggung.

"Mmm aku cuma terkejut aja" Lea menunduk.

"Maafin aku. Aku cuma terbawa suasana" Bi menjelaskan.

"Ia ia pasti kamu gak punya maksud apa-apa aku tau kok" Lea sedikit terbata mendengar jawaban Bi.

"Ia  aku gak punya maksud apa-apa" jelas Bi lagi.

"Hahaha  kenapa jadi canggung begini" Lea mencoba mencairkan suasana.

"Tau kamu sendiri yang buat canggung" Bi menyalahkan Lea yang tertawa.

     Mereka tertawa mencoba mencairkan suasana yang tidak enak itu, sampe beberapa menit kemudian ada yang mengetuk pintu dan masuk

"Aaaaa kenapa kalian datang ke sini" Lea tersenyum ke arah Cris, Fio, Sea, Neo, Dea.

"Kami rindu sama cewek tomboy yang biasa ngasih kerjaan lebih" Cris mencoba menghibur Lea.

"Ia kami rindu sama penghuni lantai sepuluh " Sea ikut tertawa

"Kenapa kalian di sini sedangkan kerjaan masih banyak yang belum selesai" Lea sedikit galak.

"Siapa yang bilang belum selesai, semua sudah selesai tadi, semua berkat fotografer kita yang setia bekerja lembur untuk launching besok" Neo memandang ke arah Fio yang tampak malu-malu.

"Sudah selesai?" Lea bertanya kembali.

"Ia Lea  semua sudah selesai decorasi untuk besok juga sudah selesai " Cris memberi penjelesan kembali.

"Semua file juga sudah saya selesaikan" Sea tersenyum ke arah Lea.

"Trimakasih kalian semua, maaf saya merepotkan" Lea tampak tidak enak hati.

"Tidak masalah " mereka tersenyum manis kepada Lea.

"Ohhh ia ini Bimo, teman kecil, pokoknya dari kecil sampe sekarang" Lea melirik Bi yang tampak canggung berdiri di sebelah kanan nya.

"Haii" Bi tersenyum.

"Ini Sea sekretaris ku, Cris manager costum, Fio fotografer, Neo asisten decorasi, Dea asisten costum" Lea memperkenalkan mereka semua.

"Bimo udah punya pacar??" Dea bertanya sedikit usil.

"Dia terlalu sibuk, jadi dia belum punya, kalau kamu tertarik aku bisa kasih nomor nya" Lea tertawa menawarkan teman kecil nya itu.

"Wahh itu ide bagus Bimo kerja dimana?".

"Aah saya punya usaha bengkel kecil juga showroom mobil dan motor sport" jelas Bi kikuk.

"Aku mau dong di ajak jalan-jalan naik mobil sport atau motor sport" Dea kembali menggoda Bimo.

"Hahaha bisa main aja ke bengkel"

     Suasana siang itu tampak hangat, semua bercerita dan tertawa bahagia.

Saat nya tiba mereka harus pamit karna suster sudah memberikan arahan bahwa pasien harus istirahat, dan hanya satu orang yang boleh menemani.

"Kalau gitu kami pulang dulu Lea, Kamu juga harus istirahat untuk besok" Cris memberi aba-aba akan pulang dengan teman-taman yang lain.

"Ia  kalian hati-hati di jalan ya".

"Cepat sembuh Lea " Sea dan Dea berkata serentak sambil berjalan menuju pintu.

"Makasih semua" Lea melambaikan tangan nya.

"Bimo  sampai jumpa" Dea melambai kepada Bimo yang membuat semua tertawa.

"Hati-hati" Bimo hanya berkata pelan seolah merasa risih .

       Kembali hanya Lea dan Bi di ruangan itu, suasana menjadi sepi kembali. Bi tampak merapikan kotak makanan Lea dan menutup tubuh Lea dangan selimut agar beristirahat.

"Bi kenapa kamu sampe sekarang gak punya pacar" Lea bertanya ke pada Bi tiba-tiba berhenti dari aktivitas nya.

"Yahh aku belum nemu pasangan yang cocok aja "jelas Bi singkat.

"Oh gitu  kalau ada perempuan seperti Dea yang datang apa kamu bakalan pacaran sama dia?".

" gak tau Lea. Aku  harus kenalan dulu, kalau aku nyaman kenapa gak di coba " Bi duduk dan bersandar di tempat tidur Lea. Bi juga mencoba memejamkan mata nya.

      Lea yang selesai bertanya mencoba menutup mata nya, ada rasa yang aneh di dada gadis itu,brasa yang tidak dapat di jelaskan nya.

    Tak terasa malam sudah tiba, Bu rena yang sudah membayar semua biaya rumah sakit dan mendapat izin dari dokter akhirnya bisa membawa Lea pulang.

Ketika membuka pintu, Bi terkejut dan segera berdiri.

"Maaf Bi tante ngejutin kamu ya?".

"Ahh ga apa-apa tante" Bi mencoba sadar.

"Mami Lea udah bisa pulang kan?.

"Ia sayang ni suster mau buka infus kamu dulu".

"Ia besok jangan datang lagi ya harus makan tepat waktu" jelas suster itu kepada Lea.

"Ia suster"

"Sekarang ibuk sudah bisa membawa pasien pulang"

"Trimakasih suster" Bu rena tersenyum ke arah suster yang pergi meninggalkan ruangan itu.

   Bi membantu merapikan barang yang akan di bawa pulang, mamang membawa tas ke mobil yang ada di parkiran, kemudian Bi mengangkat Lea ke kursi roda untuk di dorong ke parkiran.

   

Malam itu bi hanya mengantar sampai di parkiran saja karna Bi juga membawa mobil sendiri. Bu rena memgucapkan terimakasih ke pada Bi karna sudah repot mengantar makanan untuk Lea.

Sesampainya di rumah Lea di gotong ke kamar agar langsung beristirahat karna besok dia akan kembali beraktivitas.

Malam yang panjang di liputi kegusaran dan pertanyaan yang tidak dapat di jelaskan.