Larry menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Ed dan Sherin memang pantas mendapatkan gelar mak comblang terbaik. Mereka merencanakan makan malam di hari Jumat. Otomatis Sabtu dan Minggu libur bekerja.
"Kamu nggak punya saudara?" tanya Samanta. Dia juga membantu Larry membuatkan telur mata sapi. Mereka akan makan sandwhich di pagi hari.
"Aku nggak punya siapa-siapa. Ayah dan ibuku sudah meninggal." Larry menjawab santai. Dia sudah berusaha bertahan dan menerima semua situasi. Wanita yang melahirkanya meninggal saat dia masih berada di balik jeruji besi.
"Kita sama, Larry. Aku pun sudah yatim piatu. Alasan aku menginap di sini karena aku lelah menangis. Satu bulan yang lalu bundaku di panti asuhan meninggal. Sejak hari itu aku selalu menangis sebelum tidur. Tadi malam aku senang. Meskipun kekonyolan Sherin dan Ed yang mempertemukan kita, setidaknya aku nggak harus makan malam sendirian dan menangis sebelum tidur."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者