Maila membawa bungkusan rujak ke rumah. Dia sudah terlanjur malas jika harus tetap duduk di taman. Kehadiran Keizaro membuat suasana hatinya buruk. Maila pulang dan langkah Keizaro tetap mengikutinya. "Jadi dia mengikutiku terus? dasar laki-laki kurang kerjaan!" Maila bersungut-sungut dan semakin mempercepat langkah kakinya.
Sesampainya di rumah, bungkusan di tangan Maila direbut oleh Keizaro. "Aku akan menyiapkannya untukmu. Tunggu saja di meja makan."
"Keizaro!" Maila berteriak. Dia sangat jengkel menghadapi sikab Kei yang kekanak-kanakan.
Maila mengentakkan kaki dan dia pergi ke kamar. "Jangan pernah berpikir kalau aku akan luluh. Sikabmu itu membuat aku semakin nggak suka sama kamu." Maila menggerutu dan dia naik ke atas ranjang.
Maila mengambil ponsel dan mengirimkan pesan kepada Edzhar. Akhir pekan seperti ini orangtuanya pasti sedang berkencan. 'Pa, kenapa Kei dibiarkan tidur di rumah? aku muak melihatnya?'
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者