webnovel

Moodboster

Seorang gadis polos yang pertama kali merasakan cinta. Terjebak rasa kagum pada teman sekelasnya selama tiga tahun dan berhasil move on karna kehadiran seorang ketua futsal yang tak lama langsung tersingkirkan akibat kehadiran seorang ketua basket. Perjalanannya mencari sesosok moodboster malah terjebak kejalan yang salah dan menjadi budak cinta. Rela mengorbankan semua yang ia punya demi seseorang yang ia anggap sebagai moodboster tapi nyatanya hanya seorang moodbreaker. Terlepas dari cinta yang membudakkan dirinya, ia fikir ceritanya akan selesai. Namun nyatanya semakin rumit karna kisah cinta segitiga dengan kedua sahabat lelakinya, sang mantan gebetan dan sang ketua futsal. "Selamat datang perjuangan yang berakhir pengorbanan"~Farel Ibrahim.

Lailanra · 青春言情
分數不夠
15 Chs

Yang Kedua

"Ribet bangett, dia yang bikinn masalah gue yang kena ishh." geram Alsa berjalan menuju ruang BK.

Alsa sangat kesal sekali kenapa namanya ikut tersebut saat kedua teman sekelasnya dapat masalah.

Tok tok tok!!

"Permisi assalamualaikum."

"Iyaa waalaikumsalam. Masuk." sahut seorang wanita paruh baya yang menjawab salam Alsa dan itu adalah suara Bu Rima.

Saat masuk Alsa segera duduk di samping Aji. Sepi sunyi dalam ruangan itu. Hanya ada Alsa, Aji, Farel dan Bu Rima. Disana terlihat Farel dan Aji yang sedang merenung dengan kepala tertunduk.

"Kamu tau kenapa kamu saya panggil kesini Alisya?" tanya Bu Rima.

"Mmm. Saya tidak tau bu." jawab Alsa yang terlihat gugup.

"Kamu seharusnya bisa memimpin kelas dengan benar. Saya kan sudah bilang, murid tidak boleh keluar kalau belum izin ketua kelasnya. Kenapa dua murid ini bisa keluar kelas?"

Serontak Alsa kaget karna perkataan Bu Rima yang menyalahkan Alsa.

"Saayaa tadi lagi cari guru makanya saya sendiri tidak tau kal--" omongan Alsa terpotong ketika tiba-tiba Farel yang tadinya terdiam membuka suara.

"Alisya ngga salah Bu. Yang salah saya sama Aji."

Alsa bingung, kenapa Farel yang biasanya bersikap tidak peduli dengan Alsa tiba-tiba membela Alsa.

 "Kamu diam dulu, disini salah Alisya juga.  Seharusnya dia bisa memimpin kelas dengan benar!"

 "Alisya sudah memimpin kelas dengan benar kok Bu. Ini kesalahan saya sendiri kenapa saya keluar kelas tanpa izin." bela Farel.

"Yasudah kalo begitu. Ini hanya peringatan saja buat kamu yaa Alisya agar kamu bisa mempimpin kelas dengan benar. Terimakasih Alisya. Silahkan kamu boleh masuk ke kelas." dengan tersenyum Bu Rima pun menyuruh Alsa untuk kembali ke kelasnya.

"Iyaaa buu, saya akan melaksanakan apa yang ibu bilang. Permisii Bu." Alsa pun keluar dari ruangan itu. Hatinya sangat lega sekali sekarang.

Saat Alsa ingin berjalan ke kelas. Alsa melewati jendela ruangan BK tempat dimana Farel dan Aji masih berada didalamnya untuk pemecahan masalah tersebut.

Alsa langsung berhenti dan tanpa sengaja mendengarkan percakapan mereka dibalik jendela. Alsa mendengar, ternyataa permasalahn mereka ituu disebabkan karna persoalan di sosmed. Aji menulis kata-kata disosmed dan Farel mengira kalau kata-kata Aji menghina dirinya, dan Farel menghajar Aji di toilet karna ketidak terimaannya.

"Farel, inii sudahh kesekian kalinya kamu buat masalah di sekolah ini, orang tua kamu harus menandatangani buku penghubung ini. Saya peringatkan, kalau sampai dua kali lagi kamu membuat masalah disekolah ini, terpaksa saya harus mengembalikan kamu kepada orang tua kamu." ucap Bu Rima memaki Farel.

Disana terlihat Farel yang sedang memasang muka sangat kecewa. Aji pun hanya terdiam melihatnya.

"Yasudah kamu kembalii kekelas!!" perintah Bu Rima menyuruh Farel dan Aji kembali kekelasnya. Dan Alsa pun langsung dengan cepat meninggalkan tempat dimana ia mendengar percakapan antara ketiga orang itu.

 "Eehh Sa gimanaa, lo ngga kenapa-napa kan?". Tanya Kalya.

"Gue ngga kenapa napa kok, cuma disuruh jadi KM yang bener kata Bu Rima". Jawab Alsa berada disamping Kalya.

"Teruss teruss si Farel gimana ??" Kalya terlihat begitu antusias tentang masalah Farel.

"Yaa gue denger sihh dia mau dikeluarin kalo dua kali lagi bikin masalah. Gue rasa sih dia ngga bakal bertahan lama disekolah ini. Mana bisa diaa nahan diri biar ngga bikin masalah lagi."

"Yaaaaahhhhh jangan sampe dia keluarr dong. Dia peka dulu ke gue baru boleh deh dia keluarr." seru Kalya.

Sementara Alsa pun tidak peduli dengan Farel. Karna berhubung Farel musuh terbesar Alsa,  Alsa malah senang kalau Farel keluar dari sekolah ini.

Dipojok kelas terlihat Farel yang sedang merenung. Mungkin tersimpan rasa sedih di dalam dirinya mengingat kesempatan ia menetap di sekolah ini tertinggal sangat tipis.

Ntah kenapa hati Alsa seperti terketuk ketika melihat Farel yang sedang termenung. Alsa berfikir, bahwa seorang pelajar seperti Farel tidak akan bersikap layaknya preman pasar kalau tidak ada sebabnya.

"Alsaaa!" suara Kalya membubarkan lamunan Alsa tentang Farel.

"Eehhh, yaa kal kenapa??" serontak Alsa pun kaget.

"Mmmmm... Kalo gue samperin Farel sekarang gimana?". Tanya Kalya.

Seperti nya ia sedang mencari kesempatan untuk bisa PDKT dengan Farel.

"Yaaa bebas sih. Tapiii kal orang kaya gitu tuh jangan di ganggu dulu takutnya diaa--. Eehhhh laahh udah kabur duluan. Gue belum selesai ngomong jugaa." seru Alsa ketika mengetahui Kalya yang sudah berjalan menuju ketempat Farel berada.

Kalya pun duduk disamping Farel dan Farel masih bersikap tidak peduli.

"Lo kenapa?" tanya Kalya.

Farell pun melirik ke arah Kalya dan kembali terdiam.

"Rellll??, yaa gue tau kok lo kena masalah lagi di BK." ucap Kalya.

Dan Farel pun masih terdiam hanya mendengus sambil memutarkan bola matanya.

"Kalo lo ada masalah. Lo bisa kok cerita sama gue." kali ini Kalya berbicara dengan mendekatkan badannya dan menghadapkan posisi duduknya ke arah Farel.

"Mmmm... Lagian seharusnya lo bisa jaga sikap urakan lo itu biar ngga kena masalah lagi Rel. Kalo lo mau nanti pulang sekolah kita belajar bareng mau ngga?. Gue bisa kok ajari--"

"Gue ngga perlu lo!!". Omongan Kalya terpotong dengan kata-kata Farel.

Bell pulang pun berbunyi.

"Kall, Pulang yukk!" ucap Alsa yang sedang berjalan keluar kelas dengan membawa tasnya.

Kalya pun langsung berdiri dari tempatnya diiringi dengen Farel yang ikut berdiri juga.

Kalya melihat Farel dan menepuk pundak Farel. Ia berharap dirinya bisa menenangkan Farel.

"Sabar ya rel."

Entah karna apa, Farel terlihat risih dengan sikap Kalya dan langsung menepis tangan Kalya.

"Udah dehh gue kan tadi bilang gue ngga perlu lo. Jadi cewe ribet banget sih lo!!" dengan melangkah kasar Farel langsung mendahului Kalya keluar dari kelas.

Kalya sangat kecewa dengan sikap orang dia sukai itu. Baru sehari dia memulai mendekati Farel tapi apadaya, respon Farel seperti itu. Kalya hanya bisa terdiam menahan amarahnya. 

Sementara Alsa yang melihat sahabatnya sedang patah hati pun langsung menghampirinya. Di kelas hanya tersisa Alsa dan Kalya. Dan di balik pintu kelas seperti ada yang sedang memperhatikan Alsa dan Kalya.