"Aku curiga, jika di sini tidak ada gerbang," Toru berujar sembari memadang benteng tinggi di hadapannya.
Mereka bertiga telah berada di depan dinding penyekat, tembok itu membentang dari Barat ke Timur menyatu dengan Benteng Rubi.
"Qe tidak mungkin salah," Uru bicara pelan.
Shin menyipitkan mata melihat sedikit ke atas. "Sepertinya aku tahu cara kerjanya."
"Aku tidak yakin." Toru mengernyit.
Tangan Shin teracung sambil memegang lencananya. Benar saja, sebuah cahaya merah muncul dari lubang kecil menyorot pada benda keemasan itu.
"Bagaimana kau melakukannya?"
"Keluarkan lencanamu, Bos."
"Baiklah, jika kau memaksa." Lencana milik Toru terangkat di tangannya. Cahaya merah kedua dari lubang yang sama muncul, dan dalam sekejap menyorot.
"Apa ini berhasil?"
"Semoga saja."
Uru memeluk boneka, menatap ke atas dinding. Sekelebat dia melihat bayangan kepala yang langsung bersembunyi. Dia melipat dahi.
"Ini bekerja!" Toru bersorak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者