webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · 历史
分數不夠
95 Chs

BAB X Permainan Drama Para Iblis  

Dengan terburu-buru pria paruh baya yang berpenampilan acak-acakan itu berusaha mendahului para korban selamat lainnya. Sambil terus menghalau dan menyela di tengah kerumunan yang berjalan perlahan di lorong gua sempit, di bawah tanah. Dan meskipun jalannya terus tertutup oleh langkah para korban selamat lainya, ia terus berusaha selangkah lebih dekat dengan para pemimpin barisan di ujung depan.

Udara sangat pengap, dan berkat obor yang mereka gunakan sebagai satu-satunya alat penerangan dalam lorong itu, keringat deras mengalir di wajah Pelsaert selagi matanya terguncang.

"Tuan!! Tuan!! ... Tuan Watanabe!!"

Drep!! Drepp!! Dreppp!!

"Hmm, Tuan Pelsaert? Ada apa?"

Pelsaert tak mampu terus berkata akibat napasnya yang habis untuk berlari. Namun setelah beberapa detik ia menghela napas ia kembali menggenggam lengan sang samurai dan mengatakannya dengan wajah menyesal.

"Mereka ... mereka, keluarga Dekker masih ada diluar sana!"

§

"Ayah...! apa ini?��

"Ayah juga tak tahu nak..."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者