Javier mendongak dan menatap adiknya dengan sebelah alis terangkat. "Oke."
Javier menegakkan tubuhnya yang saat ini duduk di atas tempat tidur adiknya. Beberapa kalimat yang sudah ia tata di dalam pikirannya mendadak hilang saat mendengar suara adik manisnya. Tapi pikiran logisnya pun ikut kembali, saat adik manisnya sudah berubah menjadi seorang pembohong. Masih merasa kecewa, dan merasa gagal menjadi seorang kakak.
Javier sama sekali tak menyangka bahwa adiknya bisa masuk ke dalam dunia malam karena Leonardo. Sedangkan Javier belum mengetahui Leonardo seperti apa. Setidaknya satu pukulan bisa dilayangkan pada Leonardo semalam, itupun masih kurang bagi Javier, karena lelaki itu sangat ingin mematahkan tulang kaki Leonardo agar bisa ia jauhkan dari adiknya.
Kesadaran Javier kembali saat suara adiknya kembali memanggil. Javier menarik napasnya dalam sambil memejamkan matanya untuk beberapa saat. "Gue gak setuju dan mau lo putus sama dia," perintah Javier dengan tegas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者