Adiyaksa yang merasa semakin ingin tahu pun mulai menatap Cintia sambil bertanya dengan tatapan matanya. Tapi hanya dijawab dengan gendikkan bahu yang membuat Adiyaksa semakin penasaran.
Belum lagi saat Rianti mengubah raut wajah kesal dari wanita itu menjadi wajah penuh senyum yang dibuat semanis mungkin. Bahkan tangan Rianti dengan lancang mengusap lengan Adiyaksa, dan hal itulah yang membuat Cintia menepis tangan Rianti. Bahkan Adiyaksa yang baru saja mengangkat tangannya, sudah lebih dulu kalah cepat.
"Dijaga ya tangannya dari calon suamiku, maaf nih ya, ma Adi gak suka dipegang-pegang sama sembarang orang." Setelah mendapat ucapan menohok dari Cintia, Rianti akhirnya memilih pergi dengan amarah yang memuncak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者