Citnia memeluk Adisyak erat, membuat kepala laki-laki itu berada di perutnya, karena posisi Cintia berdiri tepat di hadapan Adosyaka. Tangan Citnia oun tidak berhenti mengusap punggung suaminya, mencoba menyalurkan segala rasa sayang yang ia punya. Lagipula Cintia juga tidak ingin suaminya terpuruk seorang diri. Mskipun Citni juga masih ingin mendiami suminy, tapi dia cukup sadar bahwa suaminya sedang membutuhkan sosok penopang.
Citni juga beluk mengeluarkan suar sedikitpun. Cintia akan menunggu hingga Adisyka berbicara lebih dulu. Bahkan keduanya diam nyaris setengah jam lamanya. Cintia juga sampai merasakan kakinya kebas, hanya saja dia memilih diam dan tidak ingin mengacaukan suasana hati Adisyka yang sudah rusak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者