Cintia menatap Adiyaksa yang begitu mudahnya berkata jujur. Cintia tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini, tapi sakit kali ini bukanlah sakit yang akan membuatnya menangis, tapi rasa sakit yang hanya bisa dirasakan oleh hatinya. Sesak.
Perlahan Cintia mendongakkan wajahnya ke arah Adiyaksa. "Jadi maksud kamu apa yang aku lakukan selama ini bikin kamu risih sama aku? Gak nyaman sama aku?" ucap Cintia sambil tersenyum sangat tipis.
Cintia terkekeh, tapi kekehan itulah yang membuat Adiyaksa merasa sedih. Lebih tepatnya merasa bersalah pada wanita tercintanya. Tapi kejujuran tetaplah hris dikatakan meski menyisakan rasa sakit. Seperti saat ini, dimana Adiyaksa mulai mengatakan apa yang dipendamnya pda Cintia, dan hal itu akan membuat hubungannya bersama menjadi lebih baik. Harapan itulah yang ada dalam pikiran Adiyaksa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者