Daniel seketika frustasi setelah mendengar jawaban Grace. Dia sama sekali tidak habis pikir kenapa Grace sai berani untuk datang ke acara seperti itu setelah kondisi psikisnya saja tidak setia temannya. Bukan maksud Daniel membedakan Garce dengan yang lain, tapi dia hanya mencemaskan kondisi Grace saja. Tidak salah kan?
Daniel kembali menatap Grace. "Kamu yakin? Mau suda izin ada orang tua kamu? Memang papa kandung kamu mengizinkan?" Daniel menatap remeh ke arah Grace.
Laki-laki itu mencoba menaklukkan segala cara untuk membuat Garis tidak datang pada acara itu. Tapi jika agar tetap akan datang kesana, maka rencana lainnya akan Daniel lakukan.
"Apa memangya urusan bapak? Pak, saya tahu anda dosen saya, tapi hanya itu. Selebihnya bukan hanya kala saya ingin pergi ke tempat manapun. Maaf atas ucapan tidak sopan saya, tapi anda tidak bisa menahan saya untuk tidak datang eksana." Hubungan mereka. Diak sekuat itu untuk mencegah keinginan Grace ataupun mengurangi keras kepala Grace.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者