Setelah Jangjun rasa susu sudah siap, ia melangkahkan kaki menuju kamarnya kembali. Kamarnya yang begitu hangat. Beberapa menit di dapur saja sudah membuat Jangjun kedinginan.
Jangjun berada di depan pintu kamarnya saat ini. Ia memegang knop pintu, lalu memutarnya. Namun, susah. Pintu tak bisa dibuka dari luar.
Jangjunn menggedor pintu.
"Shin! Buka pintunya!"
Tak ada yang menyahut. Hanya suara dengkuran Ryushin yang terdengar jelas dari luar. Jangjun meletakkan dulu segelas susu kental manis rasa vanilla ke meja yang berada di dekatnya.
Jangjun menggedor kamarnya kembali. Kali ini jauh lebih keras hingga tangannya memerah.
Brak! Brak! Brak!
"Shin, woy! Bangun! Kamu tak benar-benar mengunci papa dari dalam, 'kan?" seru Jangjun
Groogghh!!
Setelah lelah menggedor pintu, baru Jangjun menyadari sesuatu, bahwa anaknya itu tak sebaik yang ia bayangkan sedari tadi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者