"Kenapa papa menanyakan itu pada Shin? Seharusnya, papa tanyakan pertanyaan itu pada diri papa sendiri! Apa yang papa lakukan di tempat kerjanya Ryushin beberapa minggu lalu, hah?!" Ryushin balik membentak. Dia menyerah untuk mencapai papanya. Jadi, Ryushin duduk berlunjur di dalam kamar, sedangkan papanya duduk di ambang pintu.
Padahal, jarak mereka hanya beberapa langkah, tapi Ryushin bahkan tidak punya tenaga untuk mencapai papanya.
"Itulah yang membuat Ryushin kecewa pada sikap papa. Bukankah sudah Shin katakan sebelumnya, huh?! Gaji Ryushin dipotong, dan itu karena papa. Jadi, papa harus bertanggungjawab untuk hal itu!" Ryushin berucap dengan penuh penekanan.
Tatapan Jangjun berubah sendu. Dia tidak terlalu memperhatikan ucapan putranya tadi. Dia kira Ryushin hanya marah karena Jangjun yang sering mabuk-mabukkan itu. Tapi, ternyata lebih parah dari itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者