Kim Jaelani menuntun Jae Hyuk untuk membesuk Yoona. Kata dokter mungkin sekitar satu jam lagi, Yoona akan siuman.
Jae Hyuk meminta maaf karena tak bisa menjaga Yoona saat itu. Padahal, sudah jelas-jelas dirinya bertugas mengamankan konser saat itu.
"Terima kasih, Jae Hyuk-ah. Kau telah maksimal menjaga Yoona kita, hingga kau seperti ini." Jae menepuk pundak putra tertua Kim itu.
Mereka duduk di sofa dekat tempat tidur Yoona. Terdengar lenguhan dari arah Yoona. Tampaknya ia akan segera sadar.
Jae mendekatinya. Mengelus surai coklat tua sebahunya.
"Sssh! Tenanglah. Aku bersamamu, Sayang." Ucap Jae menenangkan.
Hatinya miris melihat garis melintang di sekitar wilayah pipi istrinya. Bukan karena sang istri tak terlihat menarik karena luka itu, melainkan karena ia membayangkan betapa sakitnya luka itu.
Karena sibuk memandangi luka sang istri, ia tak tau kalau istrinya sudah membuka kelopak matanya yang sayu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者