Kim Jae pulang dengan hati yang kalut. Gadis yang selama ini begitu polos kenapa menjadi liar seperti itu? Oh Kami-sama! Apakah yang ia lakukan tadi benar? Sungguh, Kim Jae merutuki dirinya sendiri. Sikapnya tadi sungguh kekanakkan. Bukankah ia harusnya mendengar penjelasan istrinya dulu?
Kim Jae begitu egois. Amarah telah membuatnya terlihat bodoh. Bukankah, ia akan tunduk pada istri dan ibunya saja? Kenapa ia jadi meragukan istrinya?
Baiklah, Kim Jae bertekad untuk sekali saja mengerti situasi yang istrinya alami. Pasti semua punya alasan.
Bukankah Kim Jae adalah pria yang matang?
Kim Jae seharusnya tak membalas perbuatan Kenkyo dengan melampiaskannya pada Mizuki. Dia bukan lagi di usia remaja yang panta berbuat seperti itu.
Sungguh, Kim Jae menyesal saat ini.
Ia terlalu cemburu buta. Kim Jae jadi memikirkan apa pandangan Kenkyo terhadapnya saat ini. Mungkin saja titel sebagai suami yang Kenkyo dambakan kini juga sudah terhapus dari diri Kim Jae.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者