webnovel

MEMBERI KEHANGATAN KEPADA RONG SI (1)

編輯: Wave Literature

Ketika Rong Si masih terdiam, Su Jiu dan Sheng Tianci sudah selesai memungut semua botol dan kaleng yang berserakan.

Beberapa saat kemudian, Su Jiu menggandeng tangan Rong Si membuat anak laki-laki itu terkejut.

"Kakak, ayo ke rumahku, biarkan aku mengobati lukamu. Di rumahku ada banyak mainan dan makanan enak."

Rong Si begitu menyedihkan. Su Jiu merasa harus ada seseorang yang memberikan kehangatan untuknya.

Kalau Rong Si selalu mengalami hal menyedihkan dan gelap seperti itu, jika ia tidak pernah memiliki ingatan yang bahagia dan hangat sama sekali, maka tidak heran jika nantinya saat dewasa ia akan menjadi orang yang jahat.

Lagi pula, menurut novel yang dibaca Su Jiu, Rong Si akan jatuh cinta dengan tokoh utama wanita di masa depan. Sebagai tokoh wanita kedua, Su Jiu tidak ingin mencari masalah denganku.

'Kalau nantinya Rong Si memusuhiku gara-gara tokoh utama wanita bagaimana? Matilah aku!'

Pemikiran itu membuat Su Jiu merasa ia harus menjalin hubungan yang baik dengan Ring Si sejak awal.

Melihat Su Jiu membawa Rong Si berjalan menuju rumahnya, Sheng Tianci pun hanya bisa mengikuti mereka dari belakang. Pria itu tidak berdaya.

Ketika sampai di rumah, Su Jiu segera mengambil kotak obat dan membawanya ke ruang tamu. Ia membuka kotak obat, mengambil salep dan cotton bud, kemudian bersiap untuk mengobati Rong Si.

Rong Si lebih tinggi satu kepala daripada Su Jiu. Selisih tinggi mereka membuat Su Jiu sedikit kesulitan saat akan mengobati anak laki-laki itu. Akhirnya, ia pun melambaikan tangannya sambil berkata, "Kakak, bisakah kamu membungkuk sedikit?"

Jarak antara Su Jiu dan Rong Si menjadi sangat dekat. Saat melihat mata besar Su Jiu yang seperti anggur hitam sedang menatap dirinya, Rong Si pun merasa sedikit aneh. Meskipun begitu, ia tetap membungkukkan punggungnya dengan patuh.

Su Jiu menggunakan cotton bud untuk mengoleskan salep di wajah Rong Si. Gerakannya sangat lembut dan berhati-hati, tampak takut menyakiti anak laki-laki itu.

Bagi Rong Si, itu adalah pertama kalinya ia menerima perhatian dari seorang orang lain. Sebelumnya, setiap kali terluka, ia selalu menjilati lukanya diam-diam. Sekarang, ada yang mengobatinya, bahkan begitu lembut kepadanya. Rong Si pun seketika merasakan hal yang tidak biasa, ekspresinya tampak aneh. Tanpa mengatakan apa pun, ia menolehkan kepalanya ke arah lain, tidak berani melihat wajah Su Jiu.

Sheng Tianci yang berdiri di dekat mereka melihat Su Jiu yang tampak serius mengobati luka di wajah Rong Si. Tiba-tiba, ia pun berpikir, 'Kalau sekarang yang terluka adalah aku, apa Xiaojiu juga akan mengobatiku seperti ini?'

Tidak hanya memikirkan hal itu di dalam hati, Sheng Tianci pun akhirnya bertanya juga, "Xiaojiu, kalau Paman yang terluka, apa kamu juga akan mengobati Paman?"

Nada bicara Sheng Tianci sedikit seperti anak kecil dan itu membuat Su Jiu ingin tertawa. Namun, ia tetap berusaha mengontrol ekspresi wajahnya dan menjawab dengan serius, "Pasti Paman. Kalau Paman terluka, Xiaojiu pasti akan mengobati kamu juga."

Sheng Tianci sangat puas dengan jawaban itu. Maka, ia pun tersenyum sambil berkata, "Bagus sekali!"

Setelah selesai mengobati Rong Si, Su Jiu mengambil satu kantong makanan dari atas meja kopi dan ingin memberikannya kepada Rong Si. Namun, ia teringat bahwa makanan itu adalah pemberian Sheng Tianci. Jadi, ia berpikir untuk menanyakan pendapat pria itu terlebih dahulu.

Su Jiu menolehkan kepalanya ke arah Sheng Tianci dan bertanya, "Paman tampan, bolehkah aku memberikan ini kepada Kakak?"

Hati Sheng Tianci meleleh karena dipanggil seperti itu oleh Su Jiu. Dalam kondisi luluh seperti itu, ia pun tidak mungkin bisa menolak. Maka, ia pun mengelus kepala Su Jiu dan berkata, "Paman membawakan semua ini untuk kamu. Maka, semuanya adalah milik kamu sekarang. Kamu bisa memberikannya kepada siapa pun."

"Terima kasih, Paman!" Su Jiu memberikan sekantong makanan itu kepada Rong Si dengan senang hati, "Hmm, ini makanan untuk Kakak. Rasanya sangat enak, lho!"

Rong Si memandangi kantong plastik yang penuh dengan makanan ringan di tangan Su Jiu itu. Sejenak, ia merasa segan untuk mengambilnya. Maka, ia pun menggelengkan kepala sambil berkata, "Tidak mau..."

'Ck ck ck, Rong Si ini benar-benar keras kepala, ya!'

"Ambil saja. Kalau kamu tidak mau menerimanya, berarti kamu tidak menganggap aku sebagai teman. Kalau begitu, maka aku akan merasa tidak senang. Kalau aku merasa tidak senang, maka aku tidak akan mau peduli denganmu lagi," Su Jiu mengatakan itu kepada Rong Si dengan nada anak kecil.

Mendengar itu, Sheng Tianci pun refleks tertawa, "Hahaha!"

Menurut Sheng Tianci, ancaman Su Jiu itu lemah sekali. Namun bagi Rong Si, ancaman itu bagaikan hal yang sangat mengerikan, ia pun segera mengulurkan tangannya dan menerima makanan tersebut.

Su Jiu adalah satu-satunya anak kecil yang peduli dan baik kepada Rong Si. Anak laki-laki itu tidak ingin Su Jiu merasa tidak senang dan tidak mau peduli dengannya lagi.

"Nah, begini 'kan bagus. Oh iya, ini juga untuk kamu saja."

Su Jiu mengambil satu kantong mainan dan memberikannya kepada Rong Si. Di dalam kantong itu ada boneka Barbie yang mungkin kurang cocok dengannya, jadi ia pun memilih untuk mengambilkan toy block, puzzle atau model mainan yang kemungkinan besar akan ia suka.

Rong Si menerima mainan itu, kemudian dengan malu-malu mengucapkan terima kasih kepada Su Jiu.