webnovel

HAMIL

Mungkinkah aku hamil?

Tetapi jadwal menstruasiku buruk. Selalu mundur tak jelas. Ahh, tidaak tidakk.. tidak mungkin aku hamil..

Tapi tidak ada salahnya lah aku membeli testpack ini..

Aku pun membayar minyak angin dan tespact lalu kembali ke mobil. Lalu kamipun melaju kembali hingga sampai dirumah kami. Rumah yang sudah lama kurindukan..

"Udah sayang kamu langsung istirahat aja. Biar aku bawakan semua barang-barangmu ini ke kamar."

Kak Neam sungguh-sungguh perhatian padaku. Tetap sama dari dulu hingga kini. Sayangnya kenapa ada Pica diantara kita. Mengingat nama itu akupun langsung badmood. Dan langsung masuk ke kamar.

Tidak banyak yang berubah, hanya saja di salah satu dinding, aku lihat foto-foto kita sudah banyak terpajang. Kak Neam membingkai puluhan (bahkan ratusan) foto-foto kami dari jaman kami mulai pacaran, hingga kini. Aku pun melihatnya satu-satu sembari mengenang moment yang terjadi di tiap-tiap foto tersebut. Hari Jadi kami dari 1 hingga ke 9 pun menjadi Headline dari Bingkai foto itu.

Aku merindukanmu Cil, setiap foto yang kupajang ini sedikit mengobati kerinduanku padamu. Kak Neam sudah memelukku dari belakang. Lalu mencium leherku.

Aku berbalik padanya. Melingkarkan lenganku pinggulnya.

"Maapkan aku ya Kak." Akupun tenggelam di dalam dadanya yang bidang. Aku masih bisa mencium aroma khas Kak Neam. Aroma Maskulin dari parfum yang dia pakai. Aku benar-benar merasa ini Kak Neam yang ku cintai. Ada di depanku.

Dia menarikku ke tempat tidur. Aku duduk di tempat tidur dan dia berlutut dengan kakinya dilantai. Lalu tangannya menggenggam tanganku. Dia menatapku dari bawah.

"Kecil.. Jangan pernah pergi dariku. Aku gak tau harus bagaimana melanjutkan hidupku tanpa kamu disisiku. Berpisah denganmu itu terlalu berat bagiku."

Akupun membelai rambutnya, ku selipkan jari-jari mungilku kedalam rambut lebatnya. Aku memandangnya teduh. Aku melihat mata sayunya. Penuh dengan ketulusan. Aku pun menitikkan air mata. Aku belai pipinya yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Dia memegang jari2ku lalu mencium telapak tanganku. Lalu dia bangun dan memelukku..

Kita berpelukan lama sekali, seakan kita berdua melepaskan segala beban yang ada di diantara kita.

"Maapkan segala kesalahanku sayang" aku dengar suara Kak Neam seperti menangis.

Akupun turut menangis. Jarang sekali Kak Neam menangis.

Pertama kali aku melihatnya menangis ketika dia melamarku dan aku mengatakan "Ya" aku mau menjadi istrinya. Ku lihat matanya berkaca-kaca.

Yang kedua adalah ketika Ayah meninggal dunia. Dia menangis karena kehilangan orang yang dia jadikan panutan.

Dan yang ketiga, hari ini.. Saat ini.. Ketika dia meminta maaf padaku dan memintanya jangan pernah pergi meninggalkannya.

Seketika, semua kesalahan yang pernah dia lakukan sudah tak nampak lagi di hadapanku.

"Iya sayang, aku juga minta maap ya".

Hari ini kami larut dalam permintaan maaf, kami ingin memulai hubungan kami lagi dari awal. Kami memang belom banyak bercerita tentang hari-hari kami yang sudah terlewati. Karena kami ingin menikmati masa baikan kami dulu.

Hari ini, semua tampak indah. Kami sudah bercanda gurau. Kak neam pun memasakkan bubur untukku. Dia juga memeriksa kesehatanku.

Enak ya punya suami Dokter, sakit dikit tinggal telpon.. Gak perlu antri di Rumah Sakit, kataku manja.

Suami? wah..wahh.. Senengnya aku dipanggil gitu sm Istriku, godanya..

hahaha, Fals ah suami-istri.. Tar aja deh kalo uda nikah. Akupun meralatnya dengan malu-malu.

Kami pun tidur dikamar yang sama, pelukan hangat menemaniku malam ini. Pelukan dari orang yang ku cinta.

"Kak Neam"..

Aku bangun pagi ini lebih dahulu, aku tidak membangunkannya karena aku lihat Kak Neam masih tertidur pulas. Aku beranjak cuci muka dan sikat gigi lalu aku ingin masak sesuatu yang spesial untuk dia.

Tapi begitu aku melihat bahan masakan entah kenapa aku mual lagi. Lalu akupun muntah-muntah. Dan akupun berlari mengambil Testpaskku di dalam tas.. Aku benar-benar curiga dengan diriku.

Lalu aku mencoba menggunakan testpack itu.. Setelah menggunkannya sesuai petunjuk, aku memejamkan mata lalu aku tunggu dengan deg-deg an..

1 menit

2 menit

3 menit

Ku buka mataku

DUA GARIS MERAH .. Artinya aku HAMIL..

Ya Tuhan aku benar-benar hamil. Hamil anak Kak Neam.

Aku keluar kamar mandi, aku linglung.

Sebenarnya Aku bahagia, bahagia sekali.. Ini hasil buah cintaku dengan Kak Neam.

Tapi bagaimana aku menyampaikan kepada orangtuaku?orangtua Kak Neam? bagaimana sekolah s2 ku di Australia?

Aku bingung..

Aku akan menyampaikan kabar bahagia ini ke Kak Neam dulu. Aku masuk ke kamar, ku lihat Dia masih tertidur.

Lalu aku keluar lagi, aku mondar-mandir di depan kamar. Lalu masuk lagi kedalam kamar, apakah dia ku bangunkan saja ya? ahh tidak.. kasian dia.. tapi..

Akupun keluar kamar lagi.. ahh sudahlah dia pasti bahagia mendengar kabar ini. Kita akan menghadapi orangtua kita berdua. Baiklah aku bangunkan dia saja dan memberikan dia kejutan. Akupun masuk ke kamar..

Aku duduk di sebelah tempat tidur.. Sembari membawa hasil testpack ditanganku.

tiit.. tiit..tiit..

Belom sempat aku membangunkannya, Hape Kak Neam berbunyi, aku lihat bbm dari PICA.

P.I.C.A ???

Akupun penasaran isi bbm itu akupun lancang membuka hape Kak Neam tanpa sepengetahuannya..

...KIEN, AKU HAMIL...