webnovel

Bab 11

Sudah tujuh hari kami terkurung di dalam mansion milik Calix, akhirnya kaisar telah menarik perintah nya. namun ada banyak hal yang terjadi selam tujuh hari ini, kaisar yang mengundang calix makan bersama dan kaisar juga mengumumkan tentang pembukaan akademi

'Pria yang gigih'

Calix diundang makan malam oleh kaisar pastilah karna kaisar ingin mengawasi calix dari dekat, calix yang enggan datang namun tidak bisa menolak perintah kaisar.

Hal yang membuatku khawatir bukan lah tentang Calix, namun akademi yang telah dibangun oleh kaisar.

'akhirnya plot itu datang juga'

Salah satu anggota rubah berada di akademi, anak delapan tahun yang di paksa untuk masuk akademi karna kemampuan nya, dengan dalih mencari pilar kerajaan, orang tua yang tanpa tau keadaan nya, mendaftarkan anak mereka. tidak hanya gratis, rakyat biasa juga bisa mendaftar di akademi tersebut.

Kaisar mengambil sesuatu yang baik untuknya, namun di akademi tersebut memiliki sesuatu yang busuk didalamnya.

Hanya ada kekerasan dalam akademi tersebut, yang lemah akan di diskriminasi oleh kelompok yang kuat. tidak hanya itu, kaisar sendiri juga telah menciptakan monster dari tubuh anak-anak yang ada di akademi, banyak anak hilang dalam kasus bolos pelajaran namun mereka semua telah mati di ruang eksperimen akademi. kenyataan itu akan diketahui oleh para orang tua setelah Calix berhasil naik takhta.

"Hahh.."

"Karl, sepertinya jalan hidupmu sulit" (Aden)

"Ya, karna mu"

"Jangan terlalu dingin Karl, kita akan pergi keluar bersama"

"Hahh.."

Calix menatap tajam pada Aden dengan kerutan di dahinya

"Hei Aden! jangan merepotkan Karl ya"

"Orang tua diam dirumah saja dan doakan perjalanan anaknya"

"Aden! Bagus, aku akan segera mengemasi barang-barang mu setelah kau kembali!"

"Kakak~ lihat ibu sangat kejam"

Karl mengernyit pada tingkah Aden yang menempel padanya

"Sejak kapan Karl jadi kakakmu!"

"Hing~ kakak sepertinya ibu membenci ku"

"Sudah cukup AD-EN!"

"Kyahh~ ibu maafkan aku"

"Si Bxxxngan ini!"

"Hahh... Calix, apa kau sudah mendapatkan nya?"

"Apa? Oh! cerutu terbaik, Tentu saja"

"Bagus, baiklah kami berangkat sekarang"

"Ya, hati-hatilah"

Aden mengenakan jubah hitam menutupi dirinya sementara Karl mengenakan jubah putih

Untuk menarik perhatiannya aku harus memberikan kesan mewah agar dia merampok ku, tapi sebelum itu aku ingin pergi ke daerah kumuh untuk mencari anggota rubah lainnya

....

Di daerah kumuh

"Karl, apa tujuan kita disini?"

"Ya, aku ingin mencari seseorang"

Ini aneh.. Theo, anak itu tidak ada disini, seharusnya dalam plot, dia menetap di daerah kumuh ini. ada banyak gelandangan di sini, namun Theo anak itu tidak ada.

'Mungkinkah dia berpindah tempat?'

Mata merah Karl terbelalak memikirkan keadaan terburuk yang terjadi

'Tidak mungkin, kaisar tidak mungkin tau tentang kemampuan nya, Theo anak itu pandai menipu mata orang lain.'

Aden terus mengamati ekspresi Karl yang terus mengerutkan keningnya.

"Ada apa, Karl?"

"..."

"Apa orang yang kau cari tidak ada?"

"Hmm, begitulah"

"Kalau begitu, besok kita bisa kembali lagi ke mari"

"Ya"

...

"Berhenti!"

Aden dan Karl melirik pada arah suara teriakkan yang tepat di samping nya, tiga pria dengan baju besinya berlari sambil berteriak pada pria yang mereka kejar. pria itu mengenakan jubah hitam dengan tudung yang menutupi wajahnya berlari memasuki Gang dengan kecepatan kakinya, bahkan penjaga keamanan tertinggal jauh dari nya.

"Hei! kalian yang disana, tangkap pria itu!"

"Karl, sepertinya itu dia"

"Ya, aku melihat nya"

"Haruskah kita menangkap nya sekarang?"

"Tidak, mari kita tunggu"

Pria dengan jubah hitam akhirnya memasuki Gang, sebelum pria itu memasuki Gang, mata Karl dan mata pria itu bertatapan sekilas. penjaga keamanan tiba di depan Karl dan Aden

"Kenapa kalian tidak menangkap nya?"

Karl dan Aden hanya terdiam dengan wajah mereka yang ditutupi tudung jubah

"Mungkinkah kalian komplotan?"

"Bisa saja, kita tangkap saja mereka"

Aden mengangkat kepalanya lalu memberikan senyuman ramah nya pada penjaga keamanan.

"Ah~ jadi kalian sedang berbicara dengan kami, disini ada banyak orang jadi kami salah paham, maaf ya tuan"

"Semua karna kalian, pengejaran ini jadi sia-sia" (penjaga keamanan)

"Sudah lah, kita kembali saja" (penjaga keamanan)

"Itu tidak masuk akal, kenapa mereka menyalahkan anak-anak" menggerutu

"Hahh.. lupakan saja mereka"

Penjaga keamanan pergi meninggalkan daerah kumuh

"Ayo kita masuk" (Karl)

"Aku sangat menantikan ini" (Aden)

'Kenapa dia jadi sangat bersemangat'

Aden dan Karl memasuki Gang yang sepi, tidak ada orang lain yang berada di Gang selain Karl, Aden dan anak kecil yang berambut dan bermata seperti jeruk

"Karl, pria itu sudah menghilang"

"Menurutmu begitu?"

"Ya? apa maksudnya?"

"Pria itu masih disini"

Anak berambut jeruk berjalan hendak keluar dari Gang namun dihentikan oleh Karl

"Oi! Bocah tua"

Mata jeruk anak itu tersentak mendengar ucapan Karl, namun dia berusaha tenang, lalu anak itu mengabaikan Karl

"Jangan berpura-pura lagi, kau pikir aku tidak tau kalau itu kau, si pencuri"

"Apa maksudnya, Karl?"

Karl berdiri di hadapan anak tersebut dengan posisi menghalangi jalannya, anak berambut jeruk mengangkat kepalanya lalu menatap Karl dengan wajah polos layaknya anak-anak

"Nah.. jujur lah sekarang"

"Kakak, apa maksud kakak?"

"Karl, anak ini sama sekali tidak memiliki energi dalam"

"Jangan tertipu Aden, memang begitulah kemampuan nya, benarkan Cleon?"

Mata jeruk anak itu terbelalak

"Menghilangkan energi dalam tubuh adalah kemampuan mu kan"

"Kakak, saya tidak mengerti"

"Padahal aku sudah menyebut namamu, tapi kau masih tidak mau menyerah ya"

"..."

"Cleon si pencuri, dengan kemampuan asap mu, kau mengubah ukuran tubuhmu menjadi anak kecil, apa itu hobimu Cleon?"

Anak berambut jeruk menundukkan kepalanya lalu perlahan kembali mengangkat kepalanya dengan seringai yang terbentuk di bibirnya, Karl menatap anak tersebut dengan wajah datarnya karna bagi Karl itu bukanlah lagi hal yang mengejutkan

"Hoh! bagaimana kau bisa tau?"

"Entahlah, bagiamana menurut mu?"

"Hei! itu tidak menyenangkan, kau mengawasi ku?"

"Aku tidak mengawasi mu"

"Lalu bagaimana caranya kau mengetahui kemampuan ku?"

"..."

"Yah.. karna kau tidak ingin memberitahu ku, mati saja!"

Cleon menyebarkan asapnya di udara, asap mengambang hingga membuat area sekitar seperti berkabut, tubuh Karl ditutupi oleh asap yang telah disebarkan oleh Cleon, disisi lain Cleon tersenyum sambil menunggu kematian orang asing di depannya, namu tidak sesuai dengan harapan Cleon, asap yang telah dia sebarkan, menghilang dalam waktu singkat.

Angin berhembus dengan lembut namun hembusan angin bergerak tenang seolah telah di tuntun oleh seorang, angin berhembus lembut menghilang kan seluruh asap yang ada disekitar. Karl dan Aden mulai terlihat di mata Cleon.

Cleon mulai merasa tidak senang dengan dua pria didepannya, disisi lain Aden menyembunyikan senyum nya dari balik kipas

"Ini membuatku sedih Karl, jadi ini alasan mengapa kau membawa ku"

"Akhirnya kau sadar"

"Kejamnya~ kau memanfaatkan ku, tapi tidak masalah, itu berarti aku selalu ada dipikiran mu"

"Cleon, kami tidak berniat memusuhi mu, jadi tunjukkan wujud tua mu"

"Hei! aku memang menggunakan wujud anak-anak, tapi kita itu seumuran!"

"Oh begitu" (Karl)

"Berpura-pura lah peduli, Si*lan!"

"Bagaimana kalau kau ikut kami aja?" (Aden)

"Apa?"

"Aku punya sesuatu yang menarik perhatian mu, Cleon" (Karl)

Cleon mulai menunjukkan reaksi penasaran nya