Nancy masih berdiri sambil memandangi sebuah pintu kamar hotel bernomor 707. Dia sedikit ragu untuk mengetuk pintu di hadapannya. Sebuah helaan nafas yang cukup dalam terpaksa dilakukannya untuk membuat dirinya sedikit tenang. Dengan sekuat tenaga dan juga keteguhan hati, Nancy mencoba mengetuk pintu itu. Belum juga tiga kali mengetuknya, pintu kamar itu sudah terbuka. Seorang pria yang cukup dikenalnya sudah berdiri menantikan kedatangan wanita cantik itu.
"Selamat datang, Nancy." Sebuah rangkulan langsung mendarat di pundak wanita yang terlihat canggung dengan perlakuan Handoko. Pria itu membawa seorang wanita yang sudah dinantikannya sejak tadi ke sebuah meja makan di balkon kamar hotel itu. "Duduklah. Aku ingin membuat malam yang berkesan untuk kita," tutur pria yang cukup terobsesi dengan istri dari Ferdinand Hutama itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者