Sejak hari itu, Ayuningsih hampir tidak pernah meninggalkan ruangannya.
Taniasari sudah memecat budaknya dari meminta perdamaian, alasannya adalah: dia ingin tidur larut dan tidak ingin bangun terlalu pagi.
Alasan ini bukan alasan siapa-siapa, dan bahkan lebih arogan membiarkan orang mengesampingkan kesombongan selir kesultanan.
Jenderal Pakusuryo masih ada di sana, dan banyak orang masih menahannya.
Jenderal Pakusuryo telah meninggal selama lebih dari setengah tahun, dan banyak orang juga mengkritik selir kesultanan ini.
Baru-baru ini Prabukusumo juga menerima surat dari menteri, berharap bisa bertemu, tentu saja ditolak oleh Prabukusumo.
Prabukusumo langsung mengejek, "Kamu mengkhawatirkan haremku. Ketika aku ingin orang pergi ke perbatasan untuk menenangkan kekacauan, mengapa tidak ada yang maju?"
"Karena kamu sangat malas, apakah kamu ingin aku memberimu gelar, pergi ke perbatasan untuk memadamkan kekacauan, dan membuat pahala militer dan kembali?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者