webnovel

Me is me

rannaya · 现代言情
分數不夠
108 Chs

Perjodohan..

suasana sore ini terlihat tak terlalu ramai di ruang keluarga. karena Zai tak ikut bergabung bersama tunangannya, Cecilia karena mereka sibuk mengurus rencana pernikahan yang terbilang sangat mendadak untuk di umumkan. karena para kedua orang tua tak mau melihat anak mereka berlarut larut menjalin hubungan tanpa ikatan, walaupun mereka tetap memegang adab dan norma yang sopan dalam keseharian sebagai pasangan tetap saja menimbulkan rasa khawatir di hati orang tua mereka berdua, takut fitnah dan berbagai macam gosip walau jarang terdengar. terlebih para orang tua mereka sangat iri melihat pernikahan zhi han dan riri yang begitu mengesankan.

" sweety.. kita jadi belanja keperluan si bayi kan " ucap Zhi han membuka percakapan di sore itu.

" jadi dong,, tapi agak malam dikit aja ya..jam tujuhan, sekalian pulangnya kita makan malam di luar gitu... " ucap riri mulai memancing rima dan prima agar mau ikut menemaninya.

" wah..wah... Amma boleh ikutkan.." ucap bibi zhi han.

" iya...Ammah...boleh kok..lagian usia kehamilan riri udah menginjak usia 8 bulan lebih...berat banget jalannya.. " ucap riri sambil melirik suaminya.

" tenang cuut...sudah aku siapin kursi roda..." ucap prima sambil terus membaca majalah di tangannya.

"emang aku nenek - nenek, kamu nih mentang-mentang dokter ada aja idenya , gak ada yang lain emangnya kayak kereta kencana gitu..." ucap riri tersenyum masam.

" ntar di siapin... tapi naiknya 10km dari jarak rumah ya..." ucap prima membalas kalimat riri.

" bukan cinderella namanya..huuhh " ucap riri menimpuk Prima pakai bantal.

" yaeyalah...cinderella gak bunting kayak kamu...cinderella itu cantik salahnya dia cuma kehilangan sepatu doang jam 12 malam, yaah...kamu udah buncit pergi jam tujuh malam lagi... jauh amat kan bedanya sama cinderella" ucap prima lagi.

" dasssaaarrr....frangkyyy... aku juga cantik tauuu" ucap riri menimpuki wajah Prima dengan serangan bantal.

" busyeet ...cucuuut... sobek nih majalahnya... dasar bu bunting... iya cantik di liat dari jarak 100km pake sedotan lagi ..sedotan aqua.." ucap Prima membalas perbuatan Riri dengan mengacak - ngacak rambutnya.

"kamu rima...ikutkan " ucap Zhi han sambil terus memperhatikan istrinya yang masih ribut dengan Prima.

" mmmm.... oke oke...tapi kita sambil kulineran ya.. aku penasaran banget kuliner di korea seperti apa aja, semenjak baru datang cuma beberapa tempat aja yang di singgahin.. lama di perusahaan riri habisnya.. " ucap rima sambil bersandar di sofa.

" sorry..jadi merepotkan kamu jeng rimaa.." ucap riri sedikit merasa bersalah.

" biasalah cuut... dia kan Xena..the worrior Working..." ucap prima asal.

" dasar bekicot.. ngomong seenaknya aja deh...mentang mentang cuti ... " ucap rima sambil melemparkan bantal ke muka prima. dan Prima pun berhasil menangkapnya karena tadi sudah kenyang dengan serangan bantal dari riri.

" yaahhh .. kenyataan kali... benerkan kamu perempuan yang gila kerja, sama kayak bumil nih...ngidam aneh aneh melulu..mudahan aja anak nya gak aneh aneh nanti..jangan kayak ibunya.." ucap prima lagi.

" kok aku di bawa bawa sih... kamu tuh.. cuti katanya buat jagain aku... taunya kadang keluyuran gak jelas " ucap riri manyun.

" yaa..aku keluyuran buat quality time sendiri..alone... kan jarang aku menikmati waktu santai selama bertugas di rumah sakit...lagian kesempatan liburan di negara orang banyak ngeliat boneka porselin yang cantik-cantik. " ucap prima senang.

" haahh...kamu sekarang doyan manekin ya Frangky...." ucap riri dan rima bersamaan.

" huuss...dakuh normal tauu..." balas Prima nyengir.

" yaa...sudah semuanya ikut...sekalian kita kulineran makan malam bareng tapi jangan berhamburan gini dong.. kelakuan kalian bertiga kok kayak anak - anak aja sih.. " ucap zhi han menenangkan yang lagi perang kalimat dan bantal.

mendapat teguran dari Zhi han bukannya mereka bertiga berhenti malah menambah ricuh suasana dengan tambahan tampang Zhi han yang tampan di timpuki bantal sofa. alhasil bibi zhi han hanya bisa melongo tatkala kapas berterbangan akibat ulah anak manusia yang tak ingat umur. 🤭😜

*****

tepat jam tujuh malam, mereka sudah bersiap dengan dua buah mobil yang di kendarai zhi han dan tiga sahabat, sedang uncle lee dan bibi zhi han menaiki mobil satunya mengikuti dari belakang bersama pengawal kwang.

tepat jam 07.50 menit mereka tiba di pusat perbelanjaan Myeongdong korea, dimana di sini menjadi pusat perbelanjaan barang- barang trendy dari produk lokal hingga barang - barang bermerk terkenal. tentu saja zhi han tak mau asal asalan dalam memilihkan barang untuk kedua anak kembarnya nanti.

setiba di sebuah toko ternama, di mana menjual fashion perlengkapan bayi. Riri yang di bawa dengan kursi roda pun sibuk melihat daftar belanjaan yang akan di belinya dengan di bantu keluarganya.

" bagaimana kalau kita bagi aja deh supaya cepat selesai, ntar keburu malam banget kita gak sempat kulineran" ucap riri pada zhi han.

" oke...aku setuju " ucap zhi han sambil memegang daftar list belanjaan bayinya dan menulis kembali lalu di bagi dengan keluarganya.

" ini buat Rima sama Prima... ini buat ammah sama appah.. " ucap zhi han membagikan list belanjanya.

" dengan senang hati sayang,,, sudah lama aku tak sesenang ini, berbelanja produk bayi yang wanginya sangat menyenangkan ,ayo sayang kita memilih barang untuk cucu kita " ucap bibi zhi han pada uncle lee.

" kau benar,,, ini sangat menyenangkan sekali...sudah bertahun - tahun kita tak bisa lagi membeli barang buat bayi, sekarang rasanya sangat tak menyangka kitapun turut serta membelinya untuk cucu kita.. terimakasih agassi sudah memberi saya dan istri saya kesempatan ini" ucap uncle lee senang.

" yaa...uncle jangan gitu dong, riri jadi gak enak, riri bukan majikan uncle lee lagi sekarang " ucap riri tersenyum tulus.

" ini..buat kami nih daftar belanjanya.. busyeet panjang amat.." ucap prima.

" udaah ikutin aja kenapa, ntar kalau kamu yang punya anak baru ngerti rasanya gimana " ucap riri sambil menyuruh dua sahabatnya pergi.

setelah mereka tak terlihat lagi, zhi han mendorong pelan kursi roda yang di tumpangi istrinya sambil mencari barang yang diperlukan bayinya nanti.

" mudahan berhasil ya sweety,.." ucap Zhi han sambil bersiul senang.

****

Prima dan Rima tengah asyik menyibukkan diri mereka dengan daftar belanjaan yang di sodorkan Riri pada mereka. Rima yang tengah asyik dengan pakaian Bayi sedang Prima yang hanya bisa mengikuti.

" Awewe... ini apaaan... busyeet gede bener nih popok " ucap Prima saat menemukan sebuah pembalut ibu hamil.

" Awewe...Awewe... enak az..itu pembalut ibu melahirkan Franky...bukan popok bayi... kamu dokter masa gak tahu" ucap Rima

" ceileehh... dakuuh memang dokter..tapikan bukan dokter kandungan tau... Dokter Spesialis..." ucap Prima menegaskan.

" iya , spesialis tukang rusuh.." ucap rima sambil terus mendorong trolly belanjaannya."

" banyak amat si cucut ngasih daftar barang nya... gak salah nih..." ucap prima sambil menceklis kembali nama barang yang sudah nongkrong di trolly belanjaan.

" wajarlah, kan mereka selama ini gak sempat belanja apa- apa, banyak masalah yang mereka tangani " ucap rima sambil terus melihat lihat barang lainnya.

" hmmm...seandainya aja hidup mereka damai-damai aja ya, pasti bahagia banget kita liatnya " ucap prima

" ya..aku setuju andai saja, tapi itu kan di khayalan kamu Frangky...hidup manusia itu sudah ada yang ngatur.. " ucap rima

" iya juga sih.. klo gak, kita gak mungkin nyampe ke negeri ginseng ini kan ya..😁🤭...dan aku gak mungkin ambil cuti panjang " ucap Prima lagi menyadari.

" nah..di balik ujian pasti ada hikmahnya kan... oh.. ya kamu mau kehidupan yang damai kan" ucap Rima lagi.

" ya maulah... mana ada manusia gak cinta kedamaian, emangnya kamu.... Awewe.... emang di mana ada kehidupan yang damai. " ucap prima.

" ada... di surga...😁🤪" ucap rima menjulurkan lidah dan meninggalkan prima yang looding mendengar celutukan Rima.

" Whaaattt...maksudnya kamu nyuruh aku mati gitu...dasaarrr " ucap prima mengejar Rima yang tertawa cekikikan.

" daripada masuk neraka, tambah rusuh ada kamuuu..." ucap rima lagi.

" tapi klo berdua ama kamu, sah-sah aja kan.. masuk surganya " ucap prima setengah merayu.

"🙄... enak aja...loh aja yang duluan ke surganya sana.." ucap rima

" loh gak mau ke surga..." ucap prima lagi.

" ya maulah... selama gak jadi awewee...😁 " ucap Rima lagi.

"😌😌😌...." balas prima lega. walaupun rayuannya garing setidaknya suasana hati rima mulai mencair. 😁😁